PSSI dan Kemenpora Berlomba Bantu Alfin Tuasalamony
Sekjen PSSI Azwan Karim melontarkan wacana untuk membantu biaya pengobatan Alfin. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari PSSI.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Setelah mendapat sindiran pedas di dunia maya, PSSI dan Kemenpora terkesan berlomba-lomba membantu pemain Persija Jakarta yang mengalami patah kaki, Alfin Tuasalamony.
Beberapa waktu lalu, Sekjen PSSI Azwan Karim pun melontarkan wacana untuk membantu biaya pengobatan Alfin. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari federasi sepak bola yang statusnya tidak diakui pemerintah itu.
"Kami dari PSSI sudah tentu dan sepatutnya akan turut ikut tanggung jawab dengan berkontribusi langsung dalam proses pengobatan dari cedera yang Alfin alami," ujar Azwan kepada awak media, belum lama ini.
Setali tiga uang, Menpora Imam Nahrawi juga berjanji akan memfasilitasi tindakan operasi kaki Alfin. Operasi tahap ketiga pemain kelahiran Tulehu 22 tahun itu akan ditangani secara gratis di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Cibubur, Jakarta Timur.
Menpora tidak menggubris anggapan miring kebijakan yang diambilnya justru memanjakan klub yang seharusnya bertanggung jawab penuh.
"Biarkan hal itu kami pikirkan nanti. Sekarang Alfin sudah cidera dan mengalami kondisi sulit," ujar Imam.
Kepedulian PSSI dan Kemenpora terhadap Alfin yang mencuat baru-baru ini justru terkesan seperti aksi politis. Di mana kedua pihak yang tengah bertikai berlomba-lomba untuk melakukan pencitraan.
Mantan pemain Tim Nasional Indonesia Bambang Nurdiansyah justru menyarankan PSSI mendesak Persija untuk bertanggung jawab penuh terhadap pemainnya yang sedang cedera.
"Pemain itu aset klub, jadi klub yang harusnya lebih memperhatikan pemainnya bila mengalami cedera. Apalagi gajinya beberapa bulan belum dibayar Persija," kata Bambang Nurdiansyah seperti dikutip dalam laman PSSI.
"Saya harap PSSI mendesak Persija agar hak Alfin diberikan. Alfin masih muda dan punya masa depan yang masih panjang dan berguna bagi timnas Indonesia," ujar personel Macan Kemayoran era 80-an.
Alfin harus menjalani operasi serius akibat kecelakaan di kawasan Pasar Minggu, akhir April lalu. Pemain jebolan SAD Uruguay itu membutuhkan total biaya sekira Rp 200 juta hingga operasi tahap ketiga.
Baca Juga di HARIAN SUPER BALL, Rabu (1/6/2015)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.