Rekrut Pemain Gratisan Jangan Dianggap Sebelah Mata Mutunya
Membeli pemain bintang dengan biaya selangit adalah prasyarat umum bagi klub yang ingin mendekat ke trofi juara
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL - Membeli pemain bintang dengan biaya selangit adalah prasyarat umum bagi klub yang ingin mendekat ke trofi juara.
Hanya, dalam beberapa kasus tertentu, kesuksesan tak selalu erat kaitannya dengan belanja pemain secara jor-joran. Kecermatan seorang manajer atau direktur olah raga sebuah tim bisa menghadirkan transaksi brilian berupa perekrutan pemain berkualitas tanpa biaya sepeser pun.
Fenomena tersebut berulangkali terjadi di pentas sepak bola Eropa. Sebut saja kala Real Madrid menggamit Steve McManaman dari Liverpool pada 1999.
Lantaran kontraknya bareng Liverpool telah habis, McManaman bisa datang ke Madrid dengan status bebas transfer. Ia kemudian berjasa mengantar Los Blancos (Si Putih) menjuarai Liga Champion pada 2000 dan 2001.
Perekrutan jitu juga dilakukan Inter sewaktu mereka memboyong Esteban Cambiasso dari Madrid pada 2004. Selang enam tahun, Cambiasso menjadi figur penting Inter dalam meraih treble.
Jangan lupakan pula Andrea Pirlo yang mempersembahkan empat gelar Serie A beruntun buat Juventus pada rentang 2011 hingga 2015.
Tebak berapa biaya yang harus dikeluarkan Juve buat mendatangkan Pirlo dari Milan? Nol!
Karena itu, pasar pemain gratisan adalah alternatif yang menggiurkan bagi para pelatih. Menjelang musim 2015/16, sejumlah pemain top bisa didatangkan tanpa biaya di bursa transfer musim panas, diantaranya Sergio Romero, Alberto Aquilani, Antonio Cassano, hingga Didier Drogba.
Banyak dari mereka mungkin telah melewati masa keemasan. Akan tetapi, gabungan dari pemain-pemain bebas transfer itu bisa menghasilkan tim matang dan sarat pengalaman.
Andai tim pemain bebas transfer dimasukkan ke dalam liga papan atas Eropa 2015/16, mencapai papan tengah tampaknya bukanlah target yang muluk-muluk.