Rocky Bebena Tidak Yakin LSI 2016 bisa Digelar
Jadi meski PSSI ngotot menggelar LSI musim depan, tetapi jika tidak ada izin, kompetisi tidak akan bisa dilaksanakan, seperti kompetisi musim ini.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena mengaku, tidak yakin kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2016 bisa digelar. Pasalnya konflik sepak bola antara Menpora dan PSSI tak kunjung selesai.
"Selama Menpora tidak mau mencabut SK Pembekuan terhadap PSSI, maka selama itu jugalah LSI 2016 sulit digelar. Karena pemerintah yang memiliki semuanya, mulai dari izin bertanding dan lainnya," kata Rocky kepada Harian Super Ball, Minggu (12/7/2015).
Jadi meski PSSI ngotot menggelar LSI musim depan, tetapi jika tidak ada izin, kompetisi tidak akan bisa dilaksanakan, seperti kompetisi musim ini.
"Kita juga sudah mendapat sanksi dari FIFA yang membuat tidak bisa kemana-mana. Jika keadaan ini tidak kunjung selesai dan normal, sebaiknya kita keluar saja dari keanggotaan FIFA. Dengan begitu, klub atau pemain bisa ikut kompetisi di negara lain," ujar Rocky.
Persipura menjadi korban yaitu dengan dicoret dari keikutsertaan di AFC Cup. Padahal pihaknya dan masyarakat Papua memiliki espektasi tinggi.
"Ini jelas mengecewakan kami dan tidak tahu sampai kapan ini selesai. Pemerintah juga tidak mau bertanggungjawab atas kerugian yang dialami Persipura dan masyarakat Papua," tutur Rocky.
Padahal masyarakat Papua sangat menginginkan Persipura bisa kembali mengukir prestasi terbaiknya di AFC Cup 2015. Dengan kondisi yang serba tidak menentu inilah, Rocky tidak berminat untuk mengikuti turnamen apapun, baik yang digelar oleh Tim Transisi atau Mahaka Sports.
"Buat apa kami ikut turnamen yang kelasnya cuma untuk mengisi kekosongan saja. Yang kami butuhkan kompetisi resmi yang diakui FIFA dan AFC, sehingga kami bisa berkesempatan ke AFC Cup," jelas Rocky.
11 klub yang dikabarkan bersedia bergabung di turnamen Piala Indonesia Satu yang akan digelar oleh Mahaka Sports itu tidak membuat manajemen Mutiara Hitam, julukan Persipura tertarik.
"Kami tidak mau ikut bertanding di turnamen yang iseng-iseng seperti itu. Turnamen itu tidak terukur jenjang prestasinya seperti meningkat ke level di atasnya, seperti AFC Cup. Padahal kami harus menyiapkan tim jika mau ikut turnamen itu dan kami tidak mau main-main dalam menyiapkan tim. Pasalnya kami selalu berusaha mencapai target maksimal di setiap pertandingan," tutur Rocky.
Rocky menambahkan, pihaknya pun bisa menggelar turnamen seperti itu.
"Kami juga bisa menggelar turnamen seperti itu dengan memanggil klub-klub besar di LSI. Bahkan kami bisa mengundang klub-klub dari luar negeri. Jadi buat apa kami ikut turnamen itu. Lebih baik kami menunggu kepastian LSI kembali digelar," tambah Rocky.
Rocky tidak menyalahkan klub yang mau main di Piala Indonesia Satu. Namun pihaknya tidak akan mengikuti turnamen apapun sebelum ada kepastian LSI yang resmi diakui federasi.
"Ya, silahkan saja klub lain mau bergabung di turnamen itu. Itu hak mereka. Kalau kami sudah menentukan sikap untuk tidak ikut, karena perlu persiapan bagi Persipura yang tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Lagipula tim sudah bubar dan sponsor sudah menarik diri. Jadi tidak mudah bagi kami untuk memanggil pemain dan membuat kerjasama lagi dengan sponsor," papar Rocky.
Sponsor akan kembali memberikan dana dukungan jika Persipura, kembali berlaga di LSI.
"Sponsor memberikan syarat seperti itu. Kami hanya bisa mengikutinya, karena kami memang membutuhkan dana besar untuk mengikuti kompetisi. Jadi sikap kami saat ini adalah hanya menunggu saja, kapan kompetisi LSI kembali digelar. Karena hanya kompetisi itulah yang bisa diharapkan meningkatkan prestasi klub di Indonesia," ucap Rocky.