Pemain PSS Disuruh Bohong Kalau yang Menyuruh Ableh, Bukan Supardjiono
Semula, Mr X enggan melaksanakan instruksi dari Pardji sampai beberapa menit laga berjalan.
Editor: Ravianto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Susilo Wahid
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Berniat mendapatkan keadilan atas apa yang mereka alami, beberapa pemain PSS Sleman yang terlibat kasus sepakbola gajah saat pertandingan melawan PSIS Semarang membeberkan kejadian sebenarnya dari peristiwa tersebut.
Hal ini diutarakan empat pemain PSS yaitu Monieaga Bagus, Ridwan, Satrio dan satu pemain lagi yang enggan disebut namanya, sebut saja Mr X.
Semula, Mr X enggan melaksanakan instruksi dari Pardji sampai beberapa menit laga berjalan. Namun karena tak kunjung ada gol akhirnya ia dipanggil kembali ke pinggir lapangan dan lagi-lagi mendapat instruksi melakukan gol bunuh diri kali ini dengan nada keras sembari membentak si pemain tersebut.
Merasa bingung dengan apa yang seharusnya dilakukannya, Mr X tersebut akhirnya melepaskan bola yang melintas di kakinya, hingga membuat gol bunuh diri itu tercipta.
"Semua terjadi begitu cepat, saya bingung waktu itu, tapi saya tidak kuasa melawannya, sampai semua berlangsung begitu saja dan keadaan semakin rumit," katanya.
Sementara itu, Satrio Aji, Ridwan dan Monieaga lebih blak-blakan dalam menyampaikan beberapa hal yang selama ini ditutupi oleh manajemen. Salah satunya, saat manajemen PSS dalam hal ini Supardjiono dan Rumadi memberikan arahan sebelum sidang Komdis PSSI di Jakarta.
"Kami diminta untuk mengatakan bahwa Ableh yang menyuruh kami, bukan Pardji," tambah Satrio.
Ableh yang dimaksud Satrio adalah Erry Febrianto, sekretaris tim sekaligus sopir mantan manajer PSS , Sukoco.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.