Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

West Ham Kembali Berambisi Tembus Zona Eropa

Terlepas dari itu, Bilic memang sengaja membentuk tim dengan deretan pemain berkarakter keras, yang memang khas bagi pelatih penggemar musik cadas

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Husein Sanusi
zoom-in West Ham Kembali Berambisi Tembus Zona Eropa
zimbio.com
Slaven Bilic 

TRIBUNNEWS.COM - Belum lama menangani West Ham United, nama Slaven Bilic sempat membuat geger publik sepak bola Inggris. Ia memperlihatkan kekecewaannya ketika pasukan The Hammers tak bermain maksimal. Pun ketika dirinya harus mengakui kalau skuatnya tersingkir di ajang kualifikasi Liga Europa.

Bilic pun tak lekang dengan kritik ketika harus memulai musim dengan hasil buruk. Beruntung, hal itu terjadi bukan di pentas Premiership, melainkan hanya sekadar ‘bonus’ untuk merasakan sekejap zona kompetisi antarklub di Benua Biru.

Namun selepas itu, ia sudah ditunggu fans West Ham United, yang berharap kedatangan Bilic bisa memberikan warna tersendiri. Secercah harapan muncul ketika secara aktif Bilic berhasil melobi manajemen untuk mendatangkan beberapa pemain berkualitas. Terakhir, ia mendapatkan gelandang muda asal Barcelona, Alen Halilovic.

Terlepas dari itu, Bilic memang sengaja membentuk tim dengan deretan pemain berkarakter keras, yang memang khas bagi pelatih penggemar musik cadas tersebut. Lalu bagaimana dengan target musim baru ini, dan cara merealisasikannya, berikut wawancara dengan pelatih berusia 46 tahun tersebut, yang disarikan dari FourFourTwo, Daily Mail dan Soccerway.

Q : Kabar terakhir Anda sudah berhasil mengikat persetujuan manajemen Barcelona untuk melepas bintang muda mereka, Alen Halilovic. Bagaiman kondisi terkini?
A : Saya pikir itu menjadi urusan manajemen. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik bagi klub, terutama suporter. Mereka sudah kecewa ketika kami gagal di Liga Europa, dan itu tak boleh terulang lagi sepanjang musim ini. Kami akan fokus di Premier League, dan itu membutuhkan sederet pemain berkualitas tinggi, baik dari sisi kemampuan maupun kebiasaan mereka. Saya pikir Alen memang bisa menjadi bagian dari timku. Semua itu bukan karena dia berasal dari negara yang sama denganku, melainkan kecocokan yang bisa kami dapatkan. Alen tipikal pemuda yang ngotot dan bekerja keras untuk mendobrak pertahanan lawan. Saya membutuhkan tipe playmaker atau gelandang serang yang tak mudah menyerah dengan kondisi yang mereka hadapi. Saya yakin Alen bisa melakukan itu, dan juga bagi gelandang yang lain.

Q : Bagaimana Anda bisa mendekati Alen, padahal banyak klub yang menginginkan jasa si pemain?
A : Saya sudah mengamatinya sejak datang ke Camp Nou. Di level timnas junior, saya sempat berdiskusi dengannya, juga pelatih timnas junior. Saya banyak berbicara, dan suatu saat saya ingin menangani Alen. Ternyata ada kans untuk ke sana, dan meski bukan di level timnas, tapi setidaknya saya bisa memberikan arahan yang bagus untuk perkembangan kariernya. Ingat, usia Alen masih sangat minim, dan rentang kariernya masih sangat panjang. Saya akan memberikan ruang pada Alen, tapi dengan catatan tak bisa begitu saja datang. Dia juga harus bekerja keras, karena musim ini West Ham harus bisa menembus zona Eropa, dan saya optimis berdasar perhitungan, jadi tak asal cuap.

Q : Sejauh ini, Anda melihat hasil di bursa transfer?
A : Saya pikir bagus, karena kami bisa mendapatkan pemain berkualitas, dengan tipe yang kubutuhkan. Saya tak hanya pemain instan, melainkan juga beberapa pesepakbola muda dari akademi. Sebut saja, saya memiliki Kyle Knoyle. Dia punya kapasitas untuk menjadi bek kanan andalan, tapi belum saatnya berada di tim senior. Saya ingin memberinya waktu untuk mendapatkan banyak pelajaran berharga di akademi. Beberapa kali mungkin saja saya akan panggil Kyle, setidaknya untuk bergabung saat tim bermain di Piala Liga Inggris atau Piala FA.

BERITA TERKAIT

Q : Bagaimana dengan rekrutan yang lain?
A : Semuanya sudah menunjukkan diri. Stephen Hendrie bisa beroperasi bagus di sisi bek kiri, lalu gelandang Pedro Obiang yang kudapat dari Sampdoria juga sangat layak untuk bermain di tim yang kupimpin. Selain itu ada juga Martin (Samuelsen), gelandang hebat Dimitri Payet dan duo bek tangguh, Angelo Ogbonna serta Carl Jenkinson. Jika kurang, Anda juga perlu tahu kalau saya juga mendapatkan gelandang asal Argentina, Manuel Lanzini dan bek tengah dari Arsenal, George Dobson. Semua itu mengindikasikan kalau kami benar-benar memetakan kebutuhan sebelum melakukan perekrutan atau perpanjangan masa pinjaman. Sekarang, para pemain tersebut sesuai dengan bayangan pola permainan yang kuinginkan untuk musim depan. Saya pikir kami akan kompetitif.

Q : Apa saja yang sudah Anda nilai dari para pemain lawas?
A: Mereka antusias, meski sedang bersedih ketika gagal di Liga Europa. Saya melihat skuatku sangat kompetitif dan bisa bersaing dengan tim-tim besar lainnya. Zona Eropa adalah target realistis kami. Susah memang, tapi setidaknya kami punya alasan untuk mendapatkan itu. Saya memiliki permainan dengan pemain yang komplet. Saya senang dengan karakter yang sudah diperlihatkan Winston Reid, Aaron Cresswell, James Collinsm Kevin Nolan, Mark Noble, Diego Poyet, Andy Carroll sampai Diafra Sakho. Sayang, saya harus kehilangan pemain andalanku, Enner Valencia. Tapi sepertinya bukan masalah besar, karena saya memiliki beberapa stok yang juga tak kalah berkualitas, hanya tinggal menambah jam terbang saja.

Q : Lalu bagaimana gambaran sebenarnya dari pola permainan yang akan Anda realisasikan?
A : Saya senang dengan pola tiga strker dan tiga gelandang. Namun, semuanya bisa berubah kapan saja. Prinsipnya, timku tak boleh tampil minor dengan lawan, baik itu laga kandang ataupun di markas musuh. Saya ingin para pemainku mampu terus merangsek, meski memang rentan dengan serangan balik. Tapi jika kami tak bertahan total, tentu kans untuk mendapatkan nilai terbilang sangat besar. Semua unsur sudah pernah kucoba, dan ternyata berhasil. Kombinasi di lini belakang menjadi catatan penting yang sebenarnya sudah kugenggam. Saya yakin kami hanya tinggi merealisasikan saja di lapangan, lalu meningkatkan level komunikasi dan menuangkannya di lapangan.

Q : Apa kendala selama pramusim?
A : Konsistensi. Kami benar-benar bermasalah dengan itu. Bersua beberapa tim kami berada dalam kondisi tak menentu, yakni kalah dan menang selalu berganti. Itu pula yang kini menjadi perhatian tim pelatih. Lini pertahanan jelas memiliki kendala besar. Usia menjadi faktor terbesar yang bisa berstatus mendatangkan marabahaya di lini belakang. Kekalahan terakhir dari Werder Bremen di rumah sendiri menjadi sinyal kalau kami memang sangat lemah di area pertahanan. Komunikasi juga masih kurang sempurna di lini tengah. Beberapa gelandangku kadangkala bermain sendiri. Tak heran jika saya butuh tiga tipikal pemain bernaluri membunuh yang tinggi. Masih ada rentang sebulan di bursa transfer, dan saya harap manajemen bisa memberikan apa yang kumau. Garansi dari apa yang kuinginkan adalah jabatanku. Jika saya dianggap gagal pada akhis musim 2015/2016 mendatang, tentu saya akan dengan sukarela mengundurkan diri.

Q : Lalu apa reaksi fans terkait hasil pramusim dan gagal di kualifikasi Liga Europa?
A : Pertama tentu saja kecewa, karena kami memang tak banyak mencetak gol, juga jarang menang. Tapi saya berterima kasih pada mereka. Fans tak hanya memberi kritik, melainkan ada feedback yang luar biasa. Mereka beberapa kali berdiskusi di lokasi latihan, dan hasilnya konkret. Solusi yang diberikan juga tak bersyarat, karena memang saya tak ingin terintervensi oleh pihak lain saat menentukan siapa yang bermain atau sekadar istirahat saja di bangku cadangan.

Q : Yakin dengan kualitas pemain sekarang?
A: Untuk sekadar mengejar posisi ke zona Eropa, saya harus tegaskan kalau kami bisa melakukan itu. Artinya memang ada beban berat, tapi justru itu yang akan menguji kemampuan tim. Saya harap anak asuhku tak terlalu terbebani dengan apa yang saya targetkan. Intinya, di tahun ini kami harus bisa meningkatkan konsistensi, mengurangi kesalahan pribadi dan rajin untuk memeriksakan kondisi fisik pemain.

Q : Lalu siapa yang akan menjadi juara di akhir musim nanti?
A : Tentu saja saya harus optimis West Ham United akan menjadi yang terbaik, hahaha....Tapi tunggu dulu, musim ini diprediksi akan berlangsung ketat. Manchester United dan Liverpool mendatangkan pemain dengan kualitas sangat tinggi. Semua itu demi meruntunhkan kedigdayaan Chelsea, dan itu memang memberi warna tersendiri. Saya yakin kali ini Chelsea akan gagal mempertahankan gelar juara yang diraihnya tahun lalu. Saya pikir mereka akan kelabakan jika tak berbelanja pemain hebat dan berpengalaman pada bursa transfer pemain. Di antara penantang untuk Chelsea, Arsenal jelas berada di peringkat teratas. Bagiku, The Gunners selalu mendapatkan pemain dengan kualitas tinggi, dan itu terbukti lagi musim ini. Setelah itu, barulah duo Manchester yang mengintip celah untuk kembali berkuasa. Manchester United melakukan pembelian yang brilian. Lima pemain anyar barkategori bintang, jelas membuat permainan The Red Devils menjadi lebih bagus. Sedangkan Liverpool memenuhi ambisi Manajer Brendan Rodgers untuk menalangi uang belanja. Sontak, keputusan tersebut memberi banyak ruang untuk Liverpool. Di antara sekian banyak yang datang, saya memang berharap Firmino mampu memberi nilai kreativitas tinggi. Di Liga Inggris, saya melihat sangat jarang pemain berposisi di gelandang yang memuaskan. Saya baru melihat Eden Hazard yang masuk dalam kriteriaku.

Q : Sekarang beralih ke timnas Kroasia. Anda yakin mereka akan sukses di kualifikasi Euro?
A : Saya enggan berkomentar sebenarnya. Tapi jika pendek tidak masalah. Saya yakin timnasku akan terus menuai kemenangan dan lolos ke Prancis 2016. Setelah kutinggal, ternyata makin banyak jagoan-jagoan muda sepak bola bertebaran di langit Kroasia. Saya optimis mereka bisa lolos dengan baik ke Prancis tahun depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas