Kevin-Prince Boateng Ogah Merumput di Tiongkok
Hingga saat ini masa depan Kevin-Prince Boateng masih menjadi tanda tanya
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SCHALKE - Hingga saat ini masa depan Kevin-Prince Boateng masih menjadi tanda tanya.
Menjelang akhir bursa transfer musim panas 2015, Schalke belum juga menemukan klub yang bersedia membeli gelandang berusia 28 tahun itu.
Dianggap tidak memperlihatkan kinerja terbaik, Boateng didepak dari skuat senior Schalke sejak pengujung musim 2015/16.
Namun kubu The Royal Blues tidak memutuskan kontraknya karena enggan membayar biaya kompensasi.
Di sisi lain, Boateng merupakan salah satu pemain dengan gaji tertinggi di Schalke. Ia mendapatkan bayaran gaji pokok lima juta euro (80,7 miliar rupiah) per tahun.
Schalke sudah beberapa kali berusaha menjual Boateng ke klub lain, tetapi hingga kini hasilnya nihil.
Ada beberapa alasan yang membuat klub-klub tersebut batal meminang pesepak bola berkewarganegaraan Ghana tersebut.
Kabarnya, Boateng sempat menolak untuk menjalani tes medis di klub asal Arab Saudi, Al-Ittihad.
Sporting Lisbon, AC Milan, dan Galatasaray batal meminang Boateng karena masalah lutut yang dialami mantan pemain Tottenham Hotspur tersebut.
Menurut Bild, negosiasi dengan klub Amerika Serikat, Orlando City, juga gagal. Sementar itu, Boateng secara tegas menolak hijrah ke Tiongkok.
Jika tak menemukan klub yang bersedia membeli Boateng, Schalke terpaksa mempertahankannya hingga Juni 2016. Boateng tetap menerima gaji, tetapi tidak diizinkan membela Schalke.