Lancine Kone: Tak Ada Ritual Khusus, Hanya Salat
Secara cepat, pemain Arema Cronus ini mampu beradaptasi dan jadi idola baru Singo Edan. Ia tak punya ritual khusus, hanya salat.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, KEPANJEN - Sikap kebapakan di antara profesionalisme ditunjukkan pemain asing baru Arema Cronus, Lancine Kone. Pemain asal Pantai Gading, Afrika itu dengan cepat menyesuaikan diri bersama para pemain Arema Cronus di lapangan.
Di sisi lain ia masih menjaga komunikasi dengan keluarga, khususnya dengan sang anak meski kondisi mereka terpisah antar benua. Berpisah jauh dengan keluarga tidak membuat Kone kehilangan motivasi memulai penyesuaian dengan tim barunya di Indonesia.
Ia justru mudah mencairkan suasana saat berlatih bersama. Hanya dalam dua kali latihan ia sudah akrab dengan semua pemain dan pelatih. Kone menyebut profesionalitas yang ditunjukkannya itu tidak terlepas dari dukungan keluarga. Ia mampu menjadikan kondisi terpisah dengan keluarga sebagai penyemangat bukan hal yang melemahkan.
Mantan pemain Persipura Jayapura itu selalu berusaha berkomunikasi dengan keluarganya. Bapak dari empat anak itu membagi perhatian pada keluarganya yang terpisah dengan cara memanfaatkan fasilitas komunikasi melalui internet.
"Saya komunikasi dengan anak saya yang di USA, kami pakai skype, biasanya saya cerita kondisi saya sekarang bagaimana, seperti apa. Itu bisa suport saya dan juga suport anak saya," ungkap Lancine Kone.
Ia menjelaskan saat ini ia sudah tidak memiliki orangtua. Anaknya yang sulung sekarang lagi menempuh pendidikan di Amerika. Sementara tiga anaknya yang lain tinggal bersama di Maroko.
Komunikasi dan curhat dengan anaknya itu yang membuat Lancine Kone bersemangat untuk segera berlaga dan mencetak banyak gol.
"Kami hanya omong-omong ringan, misalnya saya main di mana, main seperti apa, itu jadi kebiasaan kami," tambahnya.
Selain komunikasi melalui skype dengan anak-anaknya, pemain yang juga pernah membela Deltras dan Sriwijaya FC itu juga menjadikan ibadah sebagai salah satu ritual yang mendukung semangatnya berkompetisi di arena sepakbola Indonesia.
"Ritual khusus sebelum pertandingan gak ada, paling saya hanya menjalankan salat seperti biasa," paparnya.