TRIBUNNEWS, COM. MEKKAH - Siapa tak kenal Ahmad Bustomi? Dia cukup lama berkiprah di tim nasional Indonesia.

Pecinta sepakbola tanah air mungkin masih ingat rangkaian penampilannya yang mengesankan di Piala AFF 2010.

Walau Timnas Indonesia gagal merengkuh gelar, setelah secara menyakitkan harus mengakui keunggulan Malaysia 2-4 dari away & home di Kuala Lumpur (0-3) dan Jakarta (2-1), namun kinerja para pemain tetap membanggakan.Termasuk tentunya Ahmad Bustomi.                    

Kenangan tentang final Piala AFF 2010 itu menjadi salah satu bahan pembicaraan Heru Pujihartono dengan salah satu 'midfielder' kesayangan Alfred Riedl itu, pelatih asal Austria yang kala itu menukangi timnas.  

Heru Pujihartono bertemu Ahmad Bustomi pada kesempatan makan siang bersama di foodcourt Zamzam Tower, Mekkah, Selasa (29/9).

"Saya sering lihat penampilannya di timnas, dia salah satu pemain idola saya, jadi saya tahu betul kalau itu Ahmad Bustomi," papar Heru Pujihartono kepada Tribunnews.com melalui telepon selulernya, Selasa malam (29/9/2015).                                              

Ahmad Bustomi yang tengah makan siang bersama istrinya, Fina Dian Sari, beberapa meter disamping tempat duduk Heru, agak kaget ketika disambangi pemilik Jakarta Matador Football Club itu.

Kini Heru juga pengurus PSSI, anggota Indonesia Millenium Development Force (IMDF) PSSI 2015-2019.

"Matador anggota Divisi I PSSI," Heru menjelaskan, Ahmad Bustomi mengangguk-angguk.                                       

Bustomi, kelahiran 13 Juli 1985 di Jombang, Jatim, menunaikan ibadah haji berdua saja bersama istrinya. Pemakai nomor punggung 19 saat di Timnas Indonesia itu menunaikan ibadah haji sejak 8 September lalu.

Sebelum beranjak ke Tanah Suci,  andalan Arema Malang ini masih menjalankan tugasnya dengan baik di tim kebanggaanya itu, ikut bermain di seluruh pertandingan babak penyisihan Piala Presiden.

"Alhamdulillah Arema lolos ke semifinal, lawan Sriwijaya FC pada 3 Oktober nanti," Bustomi bahkan terus mengikuti perkembangan timnya di pentas Piala Presiden itu