Timnas Brasil Butuh Pengalaman Kaka
Saat melawan Amerika Serikat beberapa hari kemudian, Kaka hanya menjadi pemanis bangku cadangan.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, tidak memanggil Neymar dan Philippe Coutinho untuk melakoni babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan melawan Cile dan Venezuela.
Sebagai gantinya, Carlos Dunga memanggil pemain bernama besar dan kaya pengalaman, yaitu Kaka.
Sejak 2010 hingga 2015, Kaka hanya 15 kali bermain untuk timnas Brasil. Mantan pemain AC Milan dan Real Madrid itu memperkuat Tim Samba pada laga persahabatan melawan Kosta Rika bulan lalu.
Saat melawan Amerika Serikat beberapa hari kemudian, Kaka hanya menjadi pemanis bangku cadangan.
Carlos Dunga sepertinya kembali memercayai pemilik 90 penampilan bersama Seleccao tersebut. Alih-alih membawa Neymar dan Philippe Coutinho, Dunga memanggil Kaka dan bek Barcelona, Dani Alves.
Kaka saat ini berusia 33 tahun dan hanya bermain di level Major League Soccer bersama Orlando City. Namun demikian, kehadiran Kaka justru mendapat dukungan dari mantan kapten timnas Brasil, Cafu.
“Dia pemain bernama besar, dia memiliki pengalaman di babak kualifikasi dan akan menjadi pemain yang sangat penting bagi para pemain-pemain muda,” kata Cafu seperti dikutip Globo Esporte.
Secara teknis, kehadiran Kaka di lapangan bisa memperbesar peluang Brasil untuk mencetak gol. Di antara pemain-pemain yang dipanggil Dunga saat ini, Kaka merupakan pencetak gol terbanyak untuk Brasil.
Dari 90 penampilan, Kaka telah mencetak 29 gol. Sebagai penyerang lubang, maka Kaka akan memudahkan tugas Hulk sebagai ujung tombak tim.
Kehadiran Kaka bagi Brasil sangat penting karena tidak ada Neymar. Penyarang Barcelona itu masih menjalani sanksi larangan bermain akibat menerima kartu merah pada Copa America 2015.
Bisa dibilang Neymar adalah harapan bagi timnas Brasil saat ini. Sejak menjalani debutnya bersama Seleccao pada 10 Agustus 2010, Neymar telah menjalani 67 pertandingan dan mencetak 46 gol. Neymar hanya absen pada empat laga persahabatan.
Tiga kekalahan besar yang dialami Brasil belakangan ini (melawan Jerman, Belanda, dan Paraguay), terjadi ketika Neymar absen. Satu-satunya kemenangan yang diraih Brasil tanpa Neymar adalah saat menang 2-1 atas Venezuela.
“Sebenarnya kami ingin ada Neymar, namun tidak mungkin. Kami harus fokus pada pemain-pemain yang ada,” kata Dunga.
Laga melawan Cile akan terasa semakin berat tanpa Neymar. Apalagi Cile berstatus juara Copa America 2015. Namun demikian, Brasil tetap tim yang harus mendapat hormat dari Cile. Hal tersebut dikatakan oleh Cafu.
“Brasil adalah Brasil. Kami adalah lima kali juara Piala Dunia, sebuah tim yang harus dihormati. Siapapun yang tidak menghormati Brasil, akan terkejut,” kata Cafu yang menjadi kapten Brasil saat menjuarai Piala Dunia 2002.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.