Kolombia vs Peru: Tiga Striker Mencari Gol
Tapi kami tak boleh putus asa. Kami harus konsentrasi supaya tak ada kejutan.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Husein Sanusi
Bukan hanya lini depan yang bermasalah. Tapi juga pemain yang ditempatkan di bawah mistar gawang. Daniel Ospina bermain buruk bersama Arsenal.
Ia mencetak gol bunuh diri di laga kedua Liga Champions saat menghadapi Olympiakos Piraeus. Di laga berikutnya menghadapi Manchester United, Arsene Wenger tak memasukkan namanya dalam starting XI. Wenger kali ini memercayakan Petr Cech.
Ospina tampaknya akan lebih sering menghangatkan bangku cadangan karena Cech bermain sangat baik. Cech merupakan kunci kemenangan 3-0 Arsenal atas United. Ia berhasil menjaga gawangnya tetap perawan. Dan ia terlibat lima penyelamatan gemilang.
Tak pelak, baying-bayang kegagalan mereka di ajang Copa Amerika 2015 bisa saja menghantui mereka.
Karena di ajang tersebut mereka hanya sekali menang dari empat pertandingan yang dimainkan. Langkah mereka terhenti setelah kalah dari Argentina di perempat final.
Bagaimana dengan Peru? Menurut Falcao, seperti dikutip elcomercio.pe, Peru mengalami perkembangan dramatis.
Sebab, mereka memiliki pelatih dan direktur teknis yang memberi wajah berbeda dalam seleksi pemain. Hal itu memberi kesegaran baru dalam tim.
Dua pertemuan terakhir kedua tim menjadi buktinya. Peru mampu menahan imbang Kolombia.
“Tapi kami tak boleh putus asa. Kami harus konsentrasi supaya tak ada kejutan. Dan kami juga harus yakin bisa mencetak gol (kemenangan)” ucap Falcao.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.