Polisi Akan Sweeping Bobotoh Seusai Laga Final Piala Presiden
Seusai pertandingan petugas akan melakukan penyisiran untuk setiap penonton yang hadir, terutama suporter Persib Bandung, Alasannya?
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Fahdi Fahlevi /Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu suporter Persib Bandung diperkirakan akan datang ke Jakarta saat penyelenggaraan final Piala Presiden 2015.
Pihak kepolisian akan melakukan pengawalan pada kelompok tersebut saat memasuki ibukota.
Pengawalan akan dilakukan oleh jajaran kepolisian mulai dari keberangkatan suporter dari wilayah Jawa Barat yang dilakukan oleh pihak Polda Jawa Barat.
Selanjutnya para suporter akan dikawal oleh aparat dari Polda Metro Jaya.
"Ketika suporter datang dari Bandung, kami sambut dari tol Cikampek kemudian kami kumpulkan di Polda Metro Jaya. Setelah semua terkumpul, bersama dengan mobil patroli kami kawal ke Gelora Bung Karno," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Seusai pertandingan petugas akan melakukan penyisiran untuk setiap penonton yang hadir, terutama suporter Persib Bandung.
"Seusai pertandingan petugas akan melakukan sweeping demi mengumpulkan pendukung Persib Bandung. Ada dua opsi titik kumpul yang kami sediakan. Pertama di Polda Metro Jaya, dan kedua di Monas. Khusus Monas, saya akan ketemu dengan Pak Ahok untuk izinnya."
Setelah terkumpul, aparat kepolisian akan menggiring para pendukung Persib Bandung kembali melalui tol Cikampek. Kemudian, disana akan mendapatkan kembali kawalan dari petugas Polda Jawa Barat.
"Iringan bis akan berangkat dengan rute tol Cikampek. Pengawalan dari Polda Metro Jaya hanya sampai Bekasi kemudian diteruskan oleh Polda Jawa Barat."
Pengawalan ini dilakukan untuk mencegah bentrok antara suporter Persib, Bobotoh dengan suporter Persija, The Jak Mania. Kedua kelompok ini dikenal memiliki hubungan yang tidak harmonis.
Persib Bandung akan menghadapi Sriwijaya FC pada Final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015).