Laga Perdana Klopp Bersama Liverpool di Pentas Eropa: Berjaya Atau Jadi Olok-olok?
seburuk-buruknya Liverpool, tuntutannya tetaplah kemenangan. Jika yang terjadi sebaliknya, ini akan jadi olok-olok.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Juergen Klopp berambisi memulai debut kandang bersama Liverpool dengan menjamu Rubin Kazan dari Rusia di ajang Europa League.
Pekan lalu, ia memimpin laga Si Merah di kandang Tottenham Hotspur dengan hasil satu poin setelah tertahan 0-0. Itu laga perdana Klopp bersama Kop, julukan Liverpool.
Kini publik Anfield berharap Klopp mempersembahkan kemenangan yang sulit diraih bersama pelatih lama Brendan Rodgers yang digantikan Klopp.
"Saya tak sabar merasakan atmosfer Anfield. Saya sudah lama mendengar cerita kehebatan Anfield," kata Juergen Klopp dalam konferensi dengan didampingi penerjemah.
Sukses Klopp bersama Borussia Dortmund memikat banyak klub di Eropa, termasuk Manchester United dan Liverpool.
Klopp juga sukses mencetak pemain besar seperti Robert Lewandowski, Mario Goetze, hingga Marco Reus. Tapi, ia nyaris tergelincir bersama Dortmund sehingga angkat kaki dari Signal-Iduna-Park akhir musim lalu.
Kapten Liverpool, James Milner, memperingatkan bahwa Klopp butuh waktu untuk mengangkat performa Kop.
"Klopp bilang tak bisa mengubah segalanya. Ia pun butuh waktu untuk memperbaiki Liverpool. Kita harus realistis," kata Milner.
Apalagi banyak pemain Liverpool cedera. Mulai dari Danny Ings, Roberto Firmino, Jordan Rossiter, Joe Gomez, hingga Henderson dan Daniel Sturridge yang baru bisa diturunkan akhir pekan nanti melawan Southampton.
Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, sudah bisa melihat sentuhan Klopp ketika para pemain Liverpool lebih ngotot saat merumput di White Hart Lane. Mereka mencatat gerakan sepanjang 116 km.
"Sangat jarang seorang pelatih bisa mengubah tim di penampilan perdana seperti Juergen Klopp. Organisasi permainan Liverpool kini lebih tertata," kata Carragher.
Seorang pengulas sepakbola dari Rusia mengingatkan bahwa seburuk-buruknya Liverpool, tuntutannya tetaplah kemenangan. Jika yang terjadi sebaliknya, ini akan jadi olok-olok.