TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Panjaitan mengaku tak ikut dengan rombongan FIFA dan AFC untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

Hinca menyatakan, tak ada pejabat PSSI yang ikut serta demi memberikan keleluasaan bagi FIFA dan AFC.

Rombongan FIFA dan AFC telah mengadakan pertemuan dengan PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/11/2015).

FIFA diwakili oleh Kohzo Tashima dan HRH Prince Abdullah, sedangkan AFC menyertakan Mariano Araneta, James Johnson, Sanjeevan, dan John Windsor.

Sekitar pukul 12.00 WIB, rombongan FIFA dan AFC langsung bertolak ke Istana Negara untuk bertemu dengan Jokowi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Sebaliknya, perwakilan PSSI, seperti Agum Gumelar, La Nyalla Mattalitti, Hinca Panjaitan, dan Djamal Aziz, bergeming di Senayan.

"PSSI tidak mendampingi agar FIFA lebih bebas menjelaskan kepada Presiden dan Menpora. Setelah pertemuan di Istana, mereka akan menyampaikan hasilnya kepada media," kata Hinca setelah pertemuan di Senayan.

Hinca pun mengimbau agar pemerintah memenuhi syarat pencabutan sanksi dari FIFA kepada Indonesia, yaitu menarik terlebih dahulu surat keputusan perihal pembekuan PSSI tertanggal 17 April 2015.

"Ada keinginan kuat sehingga FIFA berada tiga hari penuh di sini. Ini kesempatan terbaik bagi pemerintah," tutur Hinca.

FIFA menjatuhi sanksi melalui surat tertanggal 30 Mei 2015. Hukuman ini diberikan menyusul intervensi pemerintah melalui surat keputusan Menpora terkait pembekuan PSSI pada 17 April 2015.