Flamini Punya Perusahaan Sudah Untung Ratusan Triliun
Seiring berjalannya waktu, Flamini dan Granata kemudian mendapat informasi soal asam levulinik.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Secara diam-diam gelandang Arsenal, Mathieu Flamini, rupanya membangun sebuah perusahaan. Perusahaan yang bergerak di bidang energi tersebut bahkan bisa meraup keuntungan hingga ratusan triliun Rupiah.
Mathieu Flamini baru mengungkapkan bisnisnya itu baru-baru ini setelah tujuh tahun. Flamini dan rekan bisnisnya, Pasquale Granata, membangun GF Biochemiclas sejak 2008. GF merupakan gabungan inisial keduanya, Granata dan Flamini.
GF Biochemicals merupakan perusahaan pertama di dunia yang memproduksi Levulinic Acid (LA) atau asam levulinik secara massal. Asam levulinic disebut-sebut bisa menggantikan minyal dalam segala bentuknya.
Molekul ini bisa digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, plastik, dan makanan. GF Biochemicals memiliki misi merevolusi industri energi.
“Kami adalah pionir. Kami membuka sebuah pasar baru dan potensi pasarnya mencapai 20 miliar Pound Sterling,” kata Flamini kepada The Sun. Nilai 20 miliar Pound Sterling setara dengan Rp 417 triliun.
Apa yang membuat Flamini terjun ke bisnis ini? Menurut Flamini dia selalu peduli terhadap isu-isu lingkungan hidup, perubahan iklim, dan pemanasan global.
Pada 2008, saat pindah ke Milan, Italia, dia bertemu dengan Pasquale Granata. Hubungan mereka lalu menjadi dekat dan keduanya kerap bertukar pikiran.
“Dia memiliki pemikiran yang sama dengan saya. Waktu itu kami sedang mencari cara bagaimana kami bisa berkontribusi terhadap permasalahan itu,” ujar pria Prancis tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Flamini dan Granata kemudian mendapat informasi soal asam levulinik.
Flamini memaparkan asam levulinik merupakan molekul yang diidentifikasi oleh Departemen Energi Amerika Serikat sebagai satu dari 12 molekul yang memiliki potensi untuk menggantikan minyak.
“Para peneliti memberitahu kami, di masa depan dan sambil melakukan penelitian di lapangan, kami bisa meraih kesuksesan besar,” ujar gelandang 31 tahun itu.
Flamini merogoh koceknya dalam-dalam, termasuk untuk membangun pabrik di Caserta, Italia. Flamini dan Granata juga memiliki kantor di Milan, serta di Geleen, Belanda. Kantor GF Biochemicals juga ada yang berada di Amerika Serika.
Saat ini Flamini dan Granata memiliki 80 orang karyawan di pabrik dan sekitar 400 karyawan di tempat lain. Itu belum termasuk para peneliti, ahli kimia, dan ilmuwan-ilmuwan lain dari lima negara Eropa, serta Mesir.
Bisnis ini berdampak positif bagi Italia karena masyarakat di sana, terutama orang muda, sedang sulit mendapatkan pekerjaan.