Jamie Vardy Pidato di Depan Tim Setelah Samai Rekor Legenda Manchester United
Bagi Jamie Vardy, golnya ke gawang Newcastle United sangat bersejarah
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Semua anggota tim Leicester City berkumpul di ruang ganti tim tamu stadion St James Park. Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, berdiri di sebelah Jamie Vardy, penyerang di timnya.
Claudio Ranieri berbicara meminta perhatian dari mereka. Pelatih asal Italia itu lalu menyuruh Jamie Vardy untuk menyampaikan sesuatu.
“Tentu saja, tidak akan bisa melakukan ini tanpa kalian semua. Seperti yang pelatih katakan, dia akan menyuguhkan bir di bus dan pesawat,” kata Jamie Vardy yang kemudian disambut tepuk tangan dari semua anggota tim.
Kejadian itu terjadi setelah pertandingan Premier League 2015/16, Sabtu (21/11). Leicester City meraih kemenangan 3-0, berkat sumbangan gol Jamie Vardy, Leonardo Ulloa, dan Shinji Okazaki.
Bagi Jamie Vardy, golnya ke gawang Newcastle United sangat bersejarah. Pria 28 tahun itu selalu mencetak gol pada 10 pertandingan Premier League secara beruntun. Vardy menyamai prestasi mantan penyerang Manchester United, Ruud van Nistelrooy. Fakta yang menarik, Vardy dan Nistelrooy menorehkan prestasi itu setelah mencetak gol ke gawang Newcastle United di St James Park.
“Saya berhasil menyamai rekor Van Nistelrooy dan kita lihat saja apa yang terjadi berikutnya,” ungkap Vardy dikutip oleh The Guardian.
Rentetan gol Vardy dimulai pada 29 Agustus saat mencetak gol penyama kedudukan ke gawang AFC Bournemouth. Vardy mencetak masing-masing dua gol pada dua pertandingan, ke gawang Arsenal dan Southampton.
Meski prestasi mereka sama, namun Jamie Vardy menorehkan prestasi itu secara lebih baik. Vardy melakukan itu dalam satu musim, sedangkan Nistelrooy butuh dua musim, yaitu musim 2003 sampai 2004. Delapan pertandingan Nistelrooy terjadi pada musim 2003/04, dua laga lainnya pada musim 2004/05.
“Setiap hari saya berusaha mencubit diri saya supaya sadar, namun hal yang terpenting adalah kami meraih tiga angka dan tetap tidak kebobolan,” imbuh pemain yang dibandingkan dengan mantan penyerang tim nasional Italia, Salvatore Schillaci itu.