Sriwijaya FC Tersingkir Meski Menang Adu Penalti Kontra PBR
Sriwijaya FC gagal meraih tiket babak perempat final turnamen ini lantaran Laskar Wong Kito hanya mengumpulkan total lima angka
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Sriwijaya FC menaklukkan Persipasi Bandung Raya pada laga pamungkas penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (28/11/2015) melalui adu penalti dengan skor 3-2.
Drama tersebut harus terjadi setelah mereka berbagi angka 1-1 selama waktu normal.
Kemenangan melalui adu penalti ini membuat Sriwijaya FC gagal meraih tiket babak perempat final turnamen ini lantaran Laskar Wong Kito hanya mengumpulkan total lima angka dan menempati peringkat ketiga.
Sriwijaya FC tak mungkin menjadi peringkat ketiga terbaik karena pada dua grup lain, para penghuni posisi tersebut sudah mengumpulkan enam poin.
Artinya, peringkat ketiga dari Grup B dan C yang berhak lolos ke perempat final.
Laga ini terbilang sangat krusial bagi PBR dan Sriwijaya untuk mengejar predikat peringkat ketiga terbaik demi menguak asa ke babak delapan besar. Pertandingan berlangsung cukup sengit sejak peluit kick-off berbunyi.
PBR yang lebih dulu mencetak gol pada menit ke-34 melalui aksi Gavin Kwan. Menerima umpan terobosan dari Yongki Aribowo, Gavin yang bergerak dari sisi kanan berhasil menerima bola saat memasuki kotak penalti dan melepaskan tendangan. Bola melewati celah di antara kaki kiper Sriwijaya, Dian Agus. Skor itu bertahan hingga jeda.
Pada paruh kedua, Sriwijaya berusaha bangkit. Kerja keras pasukan Benny Dollo memperoleh hasil maksimal pada menit ke-72 ketika Anis Nabar mampu menggetarkan jala PBR yang dikawal Firmansyah, untuk mengubah skor menjadi 1-1.
Gol ini berawal dari kesalahan barisan belakang saat menghalau bola umpan dari tengah lapangan kepada Osas Saha. Alih-alih membuang bola, si kulit bundar justru bergulir ke sisi kiri setelah tak bisa dibuang, sehingga Anis Nabar yang menusuk dari sisi tersebut berhasil menyambutnya. Dia kemudian melepaskan tendangan terarah ke tiang dekat, yang tak mampu diantisipasi kiper PBR.
Demi menjaga asa lolos ke babak delapan besar, maka kedua tim berusaha meraih kemenangan dalam waktu normal sehingga bisa mendapatkan tiga poin. Sayang, saling serang kedua tim tak membuahkan hasil. Alhasil, pemenang laga ditentukan lewat adu penalti, sekaligus memastikan keduanya tak mungkin meraih tiket babak delapan besar.
Pada babak ini, Dian Agus menjadi pahlawan Sriwijaya FC karena berhasil menghalau bola dua eksekutor PBR yakni Ikhsan dan Syahriza, di samping kegagalan penendang kelima, Hanif, yang tendangannya melambung tinggi di atas mistar. Sementara itu kapten Sriwijaya FC, Wildansyah, menjadi satu-satunya algoju yang gagal menyumbang gol bagi tim.
Penendang kelima Sriwijaya FC tak perlu menjalankan tugasnya setelah Hanif gagal mencetak gol.
Adu penalti:
PBR (Leo Tupahamu) 1-1 Sriwijaya (Syaiful Indra)
PBR (Kim J Kurniawan) 2-2 Sriwijaya (Maiga)
PBR (Ikhsan-GAGAL) 2-2 Sriwijaya (Wildansyah-GAGAL)
PBR (Syahfriza-GAGAL) 2-3 Sriwijaya (Ichsan)
PBR (Hanif-GAGAL) 2-3
Susunan pemain
Sriwijaya FC: Dian Agus; Zalnando, A Maiga, Fachrudin, Wildansyah; Ichsan, Hafid Ibrahim; Ferdinand Sinaga (Asri Akbar 58'), Syaiful Indra, Yohanis Nabar; Osas Saha
Pelatih: Benny Dollo
PBR: Firmansyah; Bagas Adi, Antonio Waluyo, Leo Tupamahu, Dolly Gultom; Hanif, Kim Jefry Kurniawan, Ibrahim Conteh; Gavin Kwan, Yongki Aribowo (Dibyo Caesario 68'), Rahmad Hidayat
Pelatih: Pieter Huistra