Exco FIFA Bakal Setujui Tim Ad-Hoc PSSI
Exco Meeting ini boleh dibilang mempertegas rekomendasi delegasi FIFA/AFC bahwa Tim Adhoc-PSSI merupakan satu-satunya jalan keluar
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Manuver Menpora Imam Nahrawi yang terus menolak bergabung dalam Tim Adhoc dengan alasan tidak ada kesepakatan dengan delegasi FIFA/AFC yang berkunjung ke Jakarta, 2-3 Nopember lalu, dipastikan akan terhenti usai Rapat Anggota Komite Eksekutif (Exco Meeting) di Zurich, 2-3 Desember 2015.
Pasalnya, dalam rapat itu, delegasi FIFA/AFC akan merekomendasikan agar Anggota Eksekutif FIFA menyetujui pembentukan Tim Adhoc-PSSI.
"Exco Meeting ini boleh dibilang mempertegas rekomendasi delegasi FIFA/AFC bahwa Tim Adhoc-PSSI merupakan satu-satunya jalan keluar menyelamatkan Indonesia dari sanksi FIFA," kata Dali Tahir menanggapi surat balasan FIFA kepada Menpora Imam Nahrawi yang ditembuskan ke AFC dan PSSI.
Dalam surat tertanggal 17 Nopember 2015 yang ditandatangani Pejabat Sekjen FIFA, Markus Kattner, kata Dali, bahwa FIFA/ AFC mendukung atas komitmen semua pihak dalam mengembangkan persepakbolaan di Indonesia dengan seluruh potensinya .
Surat itu juga mengungkapkan bahwa delegasi FIFA/AFC telah menyiapkan laporan lengkap kunjungan selama dua hari di Jakarta dalam Exco Meeting tersebut.
"Lebih spesifiknya delegasi FIFA-AFC merekomendasikan agar Executive Committee FIFA menyetujui pembentukan Komite Adhoc Reformasi PSSI sebagai hasil pembicaraan di Jakarta dan tidak ada Tim Kecil seperti yang disebutkan Kemenpora," jelasnya.
Ketika ditanyakan mengapa menyebut Tim Adhoc-PSSI? "Ini kan bukan normalisasi. Jadi, Tim Adhoc harus bersama PSSI sebagai perpanjangan tangan FIFA," jawabnya.
Dalam surat itu, kata Dali, FIFA memang menjanjikan akan memberitahukan apa hasil keputusan Exco Meeting.
Namun, dia menyebutkan hasil Exco Meeting itu tidak akan jauh berbeda dengan apa yang telah disampaikan delegasi FIFA/AFC saat berada di Jakarta.
"Tak ada bedanya. Exco Meeting tetap akan memutuskan pembentukan Tim Adhoc-PSSI untuk mereformasi PSSI dengan tetap berada di bawah PSSI dengan melibatkan unsur pemerintah dan media. Dan, Exco Meeting juga akan memutuskan jika pencabutan SK Pembekuan PSSI yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi sebagai persyaratan pencabutan sanksi FIFA," katanya.
Keputusan Exco Meeting yang terbaru, kata Dali yakni masuknya masalah sanksi Indonesia dalam agenda Kongres FIFA yang dijadwalkan 26 Februari 2016.
"Kalau pemerintah tetap menolak mencabut SK pembekuan dan tidak bersedia bergabung dengan Tim Adhoc-PSSI berarti dalam Kongres Tahunan FIFA itu akan diputuskan sanksi Indonesia berlanjut. Ini berbahaya karena kita hanya bisa lepas dari sanksi saat Kongres Tahunan FIFA 2017 dengan catatan mendapat dukungan anggota FIFA lainnya," tegasnya.
"Panjangnya waktu sanksi itu, bukan hanya prestasi sepakbola Indonesia semakin terpuruk tetapi penyelenggaraan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018 tanpa pertandingan sepakbola. Ini menjadi preseden buruk dalam dunia olahraga Indonesia," tambahnya. tb
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.