GH Sutedjo Dedikasikan Capaian Gelar Doktor Ilmu Hukumnya untuk Mendiang H.Andrie Amin
Ini adalah capaian tertinggi untuk seorang mantan pemain nasional. Tedjo, begitu sahabatnya biasa menyapa, pernah masuk timnas PSSI Binatama
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabu (2/11 besok, H.Gatot Hariyo Sutedjo SH, MH, yang Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Indonesia (APSI) dan Ketua umum Pengcab PSSI Jakarta Timur, menjalani promosi untuk perolehan gelar S3 berupa Doktor Ilmu dari universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
Ini adalah capaian tertinggi untuk seorang mantan pemain nasional. Tedjo, begitu sahabatnya biasa menyapa, pernah masuk timnas PSSI Binatama di awal 1980-an.
Pencapaian akademis Tedjo tentu juga sangat membanggakan komunitas sepakbola. Saat ini, selain memimpin APSI, Tedjo juga aktif sebagai ketua Pengcab PSSI Jaktim, yang sudah diembannya selama 18 tahun dalam beberapa periode kepengurusan. Tedjo juga dipercaya masuk dalam kepengurusan PSSI.
Disertasi Tedjo untuk promosi Doktor Ilmu Hukum ini berjudul: "Efektifitas Sanksi Pidana Dalam Tindak Pidana Kepabeanan Di Bidang Cukai Ditinjau Dari Teori Hukum Pemidanaan" (Analisis analisis Terhadap Penerapan Sanksi Pidana Percetakan Pita Cukai Palsu Di Kantor Bea dan Cukai Jakarta).
Disamping dipersembahkan untuk keluarganya, keluarga besarnya, serta para mentor, sahabat dan keluarga besar bea & cukai, Tedjo juga mendedikasikan pencapaiannya ini untuk para sahabat dan keluarga besarnya dari ranah sepakbola.
Termasuk juga H.Andrie Amin, salah satu sahabat terbaiknya, yang meninggal dunia pada Rabu (25/11) malam di Rabu (25/11) malam lalu di Rumah Gadang, Batu Sangkar, Sumbar. H.Andrie Amin (62) adalah mantan manajer PS Pelita Jaya milik Grup Bakrie, dan juga manajer timnas PSSI di SEA Games Singapura 1993 dan SEA Games Jakarta 1997.
Pertemuan terakhir Tedjo dengan almarhum H.Andrie Amin, saat keduanya melayat almarhum Sinyo Aliandoe di Rumah Duka RS St Carolus, Jakarta, pada Rabu (18/11) malam. Sinyo Aliandoe, mantan pelatih timnas Indonesia era 1980-an dan 1990-an, meninggal Rabu pagi sebelumnya.
"Keluarga besar APSI merasakan duka cita mendalam atas wafatnya saudara, teman, sohib kita abang Haji Andrei Amin. Kita kehilangan seorang Andrie Amin yang memiliki kecintaan luar biasa pada sepakbola. Ia penyuka sepakbola sejati. Almarhum memiliki nasionalisme tinggi untuk memajukan sepakbola nasional. Kami kehilangan seorang sahabat, sohib yang ceria, yang selalu punya bahan cerita untuk membuat kita tertawa. Kami merindukan olok-olok dan candanya yang menyenangkan. Kami kehilangan seorang sahabat yang humoris, senyum yang menghiasi wajahnya saat tengah bersenda-gurau," begitu pernyataan duka mendalam Tedjo atas berpulangnya H.Andrie Amin, yang disapanya dengan 'Abang Haji'.
Terkait dengan promosi gelar doktornya. Tedjo mengakui sudah mempersiapkan undangan untuk Abang Haji. Ini karena undangan untuk menghadiri acara promosi doktor tersebut dipersiapkan oleh universitas krisnadwipayana, ditandatangani oleh Rektor Dr.H.Abdul Rivai. SE, M.Si. .
"Saya tinggal menyerahkan nama-nama yang akan diundang, dan pihak rektorat yang mengurusnya. Abang Haji termasuk dalam daftar tamu VIP. Kepergiannya tidak disangka-sangka," tutur Tedjo.
Ya, kehidupan di dunia tidaklah kekal. C'est la vie, itulah hidup. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kesuksesan dan ketidaksuksesan seseorang juga.
Selamat, mas Tedjo. tb