Presiden Mauritania Bosan dan Minta Dilakukan Adu Penalti
Laga baru berjalan 63 menit dan kedudukan masih imbang 1-1. Sang Penguasa menilai kedua tim tidak menunjukkan keinginan untuk menang di waktu normal
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kabar penguasa melakukan intervensi terhadap sepak bola mungkin sudah sering kita dengar.
Tapi apa yang dilakukan Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Aziz ini sungguh keterlaluan.
Abdel Aziz memang dikenal sebagai presiden yang suka sepak bola. Ia pun menyempatkan diri menyaksikan final Piala Super Liga Mauritania antara FC Tevragh-Zeina versus ACS Ksar.
Namun jalannya laga final itu sepertinya tidak seseru yang dibayangkan Sang Presiden. Seperti dilansir Metro belum lama ini, Abdel Aziz kemudian memerintahkan untuk dilakukan adu penalti karena ia sudah merasa bosan.
Baca Juga: Ronda Rousey Tidak Boleh Bertarung Selama Enam Bulan
Padahal laga baru berjalan 63 menit dan kedudukan masih imbang 1-1. Ia menilai kedua tim tidak menunjukkan keinginan untuk menang di waktu normal dan lebih banyak bertahan, Akhirnya sesuai keinginan presiden laga segera diakhir dengan adu penalti.
Namun asosiasi sepak bola Mauritania membantah bahwa Abdel Aziz melakukan intervensi. Menurut mereka adu penalti sebelum waktunya itu merupakan keputusan organisasi dan pelatih kedua tim.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, KAMIS (3/11/2015)