Bengawan Cup 2015: Teror Putri Surakarta
Domimasi Putri Mataram masih belum terhentikan, nyaris takluk di tangan Putri Surakarta
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Domimasi Putri Mataram masih belum terhentikan, nyaris takluk di tangan Putri Surakarta, skuad besutan Sri Hastuti menang dramatis lewat babak adu penalti di ajang antar klub Bengawan Cup 2015, di Stadion R Maladi Sriwedari, Solo, Minggu (27/12).
Dalam partai penentuan, Putri Mataram yang sukses membuka kemenangan pada menit 10 lewat Cindy. Tidak terasa canggung menghadapi tim besar, perlahan tapi pasti Putri Surakarta berhasil mengambil jalannya pertandingan.
Lewat Iiklimah Nurmalasa, Putri Surakarta berhasil menyamakan kedudukan, dari luar kotak penalti sisi kiri penyerangan, shooting melengkung ke pojok kanan atas gawang, sukses membuat Vera penjaga gawang Putri Mataram tidak berkutik.
Skor kedudukan 1-1 tidak berakhir hingga pertandingan berakhir. Memasuki babak adu penalti, drama ekstra kembali terjadi. Secara beruntun, barisan pilar timnas yang dimiliki Putri Mataram, Suciana, Diah Putri, dan Tugiati, membentur mistar gawang.
Sempat gagal di penendang pertama, Putri Surakarta unggul lewat gol Febriana Kusuma Ningkrum. Tapi sayang, situasi tidak berlanjut di dua pendang terakhir, sebelum akhirnya di penentuan penendang.
Penjaga gawang Putri Surakarta yang sejak menit di bombarbir barisan serang dan gelandang yang diisi punggawa timnas, dipaksa menyerah di duel penghujung babak adu penalti. “Ini bukan hasil buruk, kami sadar dengan lawan kami hadapi. Saya tahu, pasti kemarin bukan pertarungan mudah buat adik-adik,” ujar Reny Ardhianingrum, Pelatih, Putri Surakarta, usai laga.
Bukan hanya Reny yang merasakan itu, penonton yang hadir menyaksikan langsung disaksikan hampir semua peliput media lokal, juga tidak percaya, jika kini di Solo, Jawa Tengah memiliki tim sepak bola putri yang mampu bermain Spartan di bawah terik sinar matahari.
“Lumayan deg-degan, apalagi tapi pas di babak babak adu penalti. Tapi apapun hasil kali ini, Selamat buat tim putri Surakarta, semoga terus semangat berjalan bersama kami terus membina sepak bola wanita,” ujar Sri Hastuti, pelatih Putri Mataram.
Tidak berlebihan jika Sri Hastuti memuji lawan, pasalnya ini menjadi event debut Putri Surakarta, setelah secara resmi melakukan launcing secara sederhana dalam sarasehan klub dan pemain sepak bola wanita di Pendopo Wisma Seni, Solo, semalam sebelumnya.
Sementara kontestan ketiga Putri Kediri, yang harus finis di tempat ketiga, juga menaruk harapan sama terhadap Putri Surakarta, dan senang bisa bertemu dengan tim elit Putri Mataram yang sudah sejak 70’an hadir menghiasi sepak bola nasional.
Dalam sarasehan sebelumnya, selain muncul komitmen untuk saling bergandengan, agar tidak kian tercecer dari sepak bola Indonesia, juga mendapat respon positif dari pembina di Solo, untuk bersiap menggelar turnamen dengan ruang lingkup lebih luas untuk program 2016