Villarreal vs Valencia: Neville Pantang Menyerah
Mereka juga pernah mengalahkan Real Madrid. “Kami akan menghadapi lawan kuat. Tapi kami harus memiliki ambisi,”
Penulis: Willem Jonata
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sejak dipercaya membesut Valencia, awal Desember lalu, Gary Neville belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan tim Mestalla tersebut.
Neville ditunjuk menggantikan Nuno Espirito Santo beberapa pekan lalu, setelah performa buruk Valencia di awal musim.
Saat ini, Los Che terdampar di posisi kesembilan klasemen, dengan 22 poin dari 16 pekan, berselisih sembilan angka dari Celta Vigo di posisi keempat.
Bukan tugas mudah bagi Neville membawa Valencia bangkit. Bukan hanya soal minimnya pengalaman melatih, persaingan yang begitu ketat di klasemen 10 besar juga menjadi kendala bagi Neville membawa Valencia kembali ke papan atas.
Apalagi ia mengawali kerjanya di Mestalla dengan tidak mulus. Laga perdananya berujung kekalahan dari Lyon, yang membuat mereka tersingkir dari Liga Champions.
Valencia kemudian juga hanya bermain imbang 1-1 dengan Eibar dan 2-2 dengan Getafe. Satu-satunya kemenangan didapat dari tim level divisi dua, Barakaldo, dengan skor 2-0 di Copa del Rey.
Tak heran kemudian jika banyak yang meragukan kemampuan Neville membawa Valencia merangsek ke papan atas dan finis di posisi empat besar seperti musim lalu.
Meski demikian, Neville optimistis dengan kualitas pemain yang dimilikinya, Valencia bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
"Skuat ini punya talenta luar biasa. Saya sudah melihat banyak pertandingan dalam beberapa tahun terakhir, dan saya menghargai talenta para pemain di sini," ujar Neville dalam wawancara dengan Marca.
Ujian berikutnya bagi Neville tersaji saat membawa tim asuhannya bertandang ke El Madridgal, markas Villarreal, di jornada ke-17 La Liga, Kamis (31/12). Kemenangan menjadi harga mati, jika Neville ingin mendongkrak posisi tim asuhannya itu di papan klasemen.
Namun, bukan perkara mudah bagi Valencia mencuri poin di kandang Villarreal. Tim asuhan Marcelino García Toral itu adalah lawan yang sulit ditaklukkan.
Villarreal merupakan penantang kuat dalam perebutan posisi empat besar. Di awal musim, tim Kapal Selam Kuning itu bahkan sempat bercokol di puncak klasemen.
Mereka juga pernah mengalahkan Real Madrid. “Kami akan menghadapi lawan kuat. Tapi kami harus memiliki ambisi,” lanjut Neville.
Tugas Neville makin berat jika melihat fakta Valencia hanya sekali menang dari enam lawatan terakhirnya ke El Madridgal. Selebihnya mereka kalah tiga kali dan imbang dua kali.
Lalu dengan segala kendala yang dihadapinya, apakah mantan kapten Manchester United itu gentar?
“Ketika masih jadi pemain, saya diajarkan agar tak pernah menyerah. Tak ada yang bisa mengubahnya. Musim lalu kami finis di posisi empat besar. Dan itu tetap menjadi target kami musim ini,” ucap Neville dikutip Daily Mail.
Valencia sendiri melawat dalam kondisi timpang, terutama di lini belakang. Bek tengah Shkodran Mustafi mengalami cedera hamstring, sementara Aymen Abdennour kembali dari libur Natal dalam kondisi demam.
Neville juga kehilangan bek kiri Jose Gaya yang dibekap cedera paha.
Namun demikian, Neville berharap pasukannya tetap berusaha segenap kemampuan membawa pulang tiga angka.
“Karena begitulah saya hidup ketika menjalani menjalani karier (sebagai pemain dan pelatih),” tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.