TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Gelaran Invitasi "Kampiun Indonesia Women Cup 2016" disambut gembira komunitas sepakbola wanita.

Turnamen sepakbola wanita harus diperbanyak. Tak hanya itu, kompetisi sepakbola wanita pun perlu digelar.

"Untuk sementara ini mungkin memperbanyak turnamen atau invitasi yang lebih realistis," ujar Supriyanto, pelatih kepala dari Jakarta Matador Football Club (JMFC), Jember.

Dalam konteks ini coach Supri mengapresiasi penyelenggaraan turnamen "Kampiun Indonesia Women Cup 2016" yang diadakan Sabtu dan Minggu, 16-17 Januari 2016, di GOR Ciracas, Jakarta Timur.

Tim JMFC, Jember, yang ditangani Supriyanto termasuk salah satu tim peserta invitasi tersebut, disamping Kuningan All Star, BSK Karawang, dan Blue Eagle School.

Bagi Anda, pengemar sepakbola wanita dan pencinta sepakbola pada umumnya, jangan lupa untuk memeriahkan invitasi yang pastinya sangat menarik tersebut.

Menurut coach Supri, klub sepakbola wanita di Indonesia cukup banyak, bahkan lebih dari hitungan seluruh jari tangan dan kaki. Tim-tim atau klub-klub tersebut bukannya "hidup segan mati tak mau", akan tetapi karena memang kondisinya yang membuat mereka seperti sulit bergerak.

"Sementara turnamen tingkat nasional masih sulit diselenggarakan, alhamdulillah kalau masih ada turnamen atau event-event lokal di daerah masing-masing," jelas Supri, pelatih bertangan dingin yang sebelumnya pernah mengarsiteki beberapa klub ternama seperti Persepam MU.

Tim wanita Jakarta Matador Football Club (JMFC), yang dibentuk November 2015, kinerjanya termasuk kinclong. Keberadaannya juga ajeg. Tim wanita JMFC ini sudah berpartisipasi di beberapa turnamen tingkat nasional, yakni pada dua event di Kediri, Jatim.

Tim yang didanai oleh perusahaan katering Nendia Primarasa ini juga menggelar pertandingan segitiga (trofeo) di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pada 8 Maret 2015. Event bertajuk
"Jogja Istimewa Womens Football Trofeo 2015" tersebut diikuti Jakarta Matador FC, Jember, tim Putri Mataram, dan tim Jogja Selection. tb