Pemain Asing Arema Masih Sesali Kegagalan Lolos ke Final
Meski heran dengan keputusan wasit, Ia merasa bersalah ketika timnya kalah.
Editor: Husein Sanusi
![Pemain Asing Arema Masih Sesali Kegagalan Lolos ke Final](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gelandang-arema-cronus-toni-mossi_20160118_153036.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kekalahan Arema Cronus dalam pertandingan di leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman sangat disesali Toni Mossi, pemain asing Arema yang diusir wasit dalam pertandingan di stadion Kanjuruhan, Minggu (17/1/2016) itu.
Meski heran dengan keputusan wasit, Ia merasa bersalah ketika timnya kalah.
Mossi belum bisa percaya bila dia harus meninggalkan lapangan dengan cepat dan dengan cara yang tragis.
Wasit Dedi Setya Permana yang memimpin pertandingan Arema melawan Mitra Kukar memberinya kartu merah di menit 27.
Wasit terbaik ISL 2014 itu mengeluarkan dua kartu merah sekaligus buat Mossi dan Abdul Gamal setelah keributan antar pemain di lapangan.
"Itu malam yang buruk buat kami, malam yang sangat buruk bagi saya. Kalau saja saya bisa terus bermain mungkin kami bisa menang," ujar Mossi pada Surya.
Pemain bernomor punggung 55 itu meminta maaf dan berterimakasih pada pada Aremania.
Ia bangga dengan dukungan semua pihak bagi Arema dan dirinya. "Orang-orang memberi dukungan yang besar pada saya. Itu yang membuat saya sedih," tambahnya.
Pemain asal Spanyol itu menilai kepemimpinan wasit dalam pertandingan sangat buruk. Mossi merasa sebagai pihak yang dilanggar dan dia tidak ikut dalam keributan antar pemain tapi dia harus mendapat hukuman yang berat.
Bukan hanya keputusan kartu merah bagi dirinya, banyak keputusan wasit yang dinilainya aneh.
"Saya tidak tahu apa yang ada di kepalanya (wasit), keputusannya amazing. Saya sangat shock, mungkin saya layak dapat kartu kuning, mungkin, tapi kartu merah .." ungkap Mossi.
Apa yang disampaikan Mossi senada dengan apa yang disampaikan pelatih Arema Cronus, Joko Widodo yang juga heran dengan keputusan kartu merah bagi Mossi.
"Mossi yang jadi korban, dia tadi menunjukkan bekas merah di kepalanya karena pemukulan," ujar pelatih berjuluk Gethukitu saat usai pertandingan.
Ia menyebut pemain tengahnya itu sangat terpukul dengan keputusan wasit. "Dia sampai terisak tadi di ruang ganti," ungkap Gethuk.