TRIBUNNEWS.COM - Bos dan pemilik Newcastle United Mike Ashley tak ragu mengucurkan dana besar untuk membeli pemain baru di bursa transfer Januari ini.

Semua itu dilakukan hanya untuk satu tujuan, menyelamatkan Magpies dari degradasi Liga Inggris.

Newcastle sudah membelanjakan 55 juta pound (Rp 1 triliun) pada musim panas lalu untuk mendatangkan lima pemain baru, termasuk Giorginio Wijnaldum sebagai pembelian termahal dari PSV Eindhoven, 14,5 juta pound (Rp 285 miliar).

Namun, performa pasukan Toon Army di bawah Pelatih Steve McClaren ternyata masih jauh dari memuaskan.

Newcastle menempati peringkat tiga terbawah dalam klasemen sementara Liga Inggris yang memasuki pekan ke-22.

Pekan lalu, Newcastle menambah dua pemain anyar ke dalam skuad Magpies, dua-duanya pemain gelandang serang; Jonjo Shevey (12 juta pound/Rp 235 miliar) dari Swansea City dan Henri Saivet (4,5 juta pound/Rp 88 miliar) dari Bordeaux.

Akan tetapi, itu belum semuanya. Ashley masih ingin memenuhi daftar belanja pemain McClaren lainnya, yakni mendatangkan satu striker lagi.

Pemain yang diincar Saido Berahino dari West Bromwich Albion dan pemain gelandang serang Tottenham Hotspur Andros Townsend.

Newcastle harus menyiapkan 18 juta pound jika ingin mendatangkan Berahino, sedangkan untuk Townsend, Spurs dikabarkan memasang banderol 14 juta pound (Rp 275 miliar).

Jika pembelian dua pemain itu benar-benar terwujud, maka total belanja pemain Newcastle musim ini mencapai 98,5 juta pound (Rp 1,9 triliun), termasuk pembelian di musim panas lalu. Nyaris 100 juta pound (R 2 triliun).

Di Liga Inggris, cuma Manchester City dan Manchester United yang membelanjakan uang sampai di atas 100 juta pound untuk membeli pemain baru.

Pada musim panas lalu, belanja City mencapai 155 juta pound (Rp 3 triliun), dan MU (106 juta pound/Rp 2,1 triliun).

BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, RABU (20/1/2016)