Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Jafri Sastra Tidak Pasang Target Tinggi di Piala Gubernur Kalimantan Timur

Jafri tidak berani banyak bicara terkait target di PGK, karena timnya baru akan latihan pada 10 Februari 2016

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Jafri Sastra Tidak Pasang Target Tinggi di Piala Gubernur Kalimantan Timur
Tribunnews.com/Reynas Abdila
Pelatih kepala Mitra Kukar, Jafri Sastra usai memimpin latihan mejelang final Piala Jenderal Sudirman 2015 kontra Semen Padang di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra tidak berani memasang target tinggi di Piala Gubernur Kaltim (PGK).

Meski sebagai 'tuan rumah', tetapi Jafri tidak mau bombastis.

"Kami memang berhasil menjadi juara di Piala Jenderal Sudirman, tetapi itu bukan ukuran bisa mendapat hasil yang sama di Piala Gubernur Kaltim. Bisa saja di turnamen nanti persaingan akan lebih berat. Jadi kami memang jangan jumawa dan merasa lebih baik dari tim lain. Kerja keras dulu, jangan bicara soal target," kata Jafri kepada Harian Super Ball.

Jafri tidak berani banyak bicara terkait target di PGK, karena timnya baru akan latihan pada 10 Februari 2016.

"Bagaimana bisa bicarakan soal target. Latihan saja belum. Jangan bicara terlalu tinggi dulu sebelum melihat kekuatan tim. Kalau sudah terlihat kekuatan tim, baru bisa bicara soal target. Jadi saya tidak mau terburu-buru bicara target di PGK," ujar Jafri.

Meski demikian, Jafri tetap berharap anak asuhnya bisa kembali mempertahankan gelar juara di Piala Jenderal Sudirman.

"Untuk mempertahankan gelar diperlukan kerja keras dan semangat yang tinggi. Sebaiknya kami konsentrasi di dalam persiapan dulu. Masih panjang pekerjaan yang akan dikerjakan. Saya mengimbau kepada pemain agar tidak terbebani dengan gelar juara kemarin. Melainkan tetap konsentrasi berlatih untuk memperbaiki segala kekurangan. Jika performa sudah maksimal, maka hasil yang didapatpun akan baik pula," jelas Jafri.

BERITA TERKAIT

Jafri mengucapkan, persaingan di PGK akan tidak kalah sengit dibanding Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.

"Persaingan akan sangat ketat khususnya tim dari Kalimantan. Tim-tim di Kalimantan, khususnya pasti melakukan persiapan yang maksimal agar bisa memenangkan trofi di turnamen ini. Bagi kami turnamen ini menjadi tantangan untuk kembali mendapatkan gelar juara. Karena tidak mudah untuk mempertahankan gelar juara dari turnamen sebelumnya. Itu yang membuat saya tidak berani bicara target sekarang," ucap Jafri.

Jafri menerangkan, dirinya senang dengan diundurnya pelaksanaan PGK yang semula pada 6 Februari menjadi 5 Maret 2016.

Dengan demikian, Jafri mendapatkan waktu lebih lama dalam menyiapkan tim.

"Kalau turnamen digelar sesuai jadwal awal pada 6 Februari, hasil yang didapat belum tentu memuaskan, karena stamina pemain belum fit setelah menjalani rangkaian Piala Jenderal Sudirman. Dengan pengunduran waktu ini, anak-anak bisa lebih siap. Stamina pemain akan kembali meningkat setelah diliburkan sejak final 24 Januari dan masuk kembali 10 Februari," terang Jafri.

Jafri berharap anak asuhnya tidak jumawa dengan hasil juara di Piala Jenderal Sudirman. Pasalnya materi tim bisa saja berubah yang akan berpengaruh pada performa.

"Bisa saja materi tim berubah, karena akan ada saja pemain yang mengundurkan diri. Ini yang membuat saya harus mencari penggantinya. Pemain pengganti belum tentu sama kualitas dibanding turnamen sebelumnya. Syukur-syukur kalau sebagian besar pemain masih mau bergabung," tutur Jafri.

Meski demikian, Jafri mengakui, 90 persen pemain dipertahankan untuk membela Naga Mekes di PGK.

"Mudah-mudahan materi pemain tidak ada perubahan. Sehingga saya tidak sulit menyiapkan tim, karena yang kemarin sudah baik. Saya tinggal melanjutkan dan memperbaiki yang kurang di semua lini saja," tambah Jafri.

Sejauh ini, jelas Jafri, ada beberapa pemain yang tidak melanjutkan, salah satunya adalah kiper Rivky Mokodompit yang lebih memilih untuk berlabuh ke tim lain.

"Mokodompit memilih pindah. Dia ingin merasakan suasana baru di tim lain. Selain dia ada pemain lain yang tidak melanjutkan kontrak. Dengan demikian, saya harus mencari pemain baru. Pemain baru yang saya incar itu untuk diposisikan di semua lini, mulai dari belakang, tengah, depan, dan kiper. Soal jumlah pemainnya tergantung dengan kondisi pemain. Setelah latihan nanti, akan diketahui berapa pemain yang perlu diganti. Maka saya sudah mulai mencari pemain mana yang dianggap cocok," jelas Jafri.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas