Fabio Oliviera Dilirik Klub Sepak Bola di Timor Leste
Fabio Oliviera mengaku tertarik melatih di salah klub di Timor Leste karena kondisi sepak bola di Tanah Air belum normal hingga kini
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Klub-klub asal Timor Leste sepertinya tengah mengincar pelaku sepak bola di Indonesia.
Selain pemain asal Indonesia, pelatih asing yang sudah melatih beberapa klub profesional di Indonesia pun menjadi incaran. Salah satunya adalah Fabio Oliviera.
Mantan pelatih Persebaya 1927, Persita Tangerang, dan Persika Karawang itu sedang dalam tahap pembicaraan dengan salah satu klub yang berlaga di kompetisi strata tertinggi di Timor Leste.
"Saya sedang berkomunikasi dengan salah satu klub di Timor Leste. Pembicaraan sudah intensif, keputusannya mungkin di bulan Februari ini. Karena rencananya kompetisi di sana akan digelar pada Maret 2016," kata Fabio kepada Harian Super Ball.
Sayangnya Fabio enggan menyebutkan nama klub itu.
"Nanti kalau sudah ada kepastian kontrak pasti saya beritahu. Kalau kompetisinya digelar pada Maret, sepertinya keputusan akan ditetapkan pada minggu ke-2 atau minggu ke-3 di Februari ini. Mudah-mudahan lancar," ujar Fabio.
Mantan asisten pelatih Timnas Senior Indonesia itu mengaku tertarik melatih di salah klub negara yang sebelumnya menjadi provinsi di Indonesia tersebut, karena kondisi sepak bola di Tanah Air belum normal.
Indonesia masih berkutat dengan konflik yang mengakibatkan kompetisi belum bisa digelar.
"Saya sebenarnya masih ingin melatih di Indonesia, tetapi sampai saat ini belum ada pihak yang menjamin kompetisi resmi bisa dilaksanakan. Sebagai profesional, tentunya saya lebih memilih melatih di klub dengan kompetisinya tidak ada masalah," ucap Fabio.
Fabio enggan melatih kllub yang ikut serta pada sejumlah turnamen di dalam negeri, seperti yang digelar sebelumnya. Pasalnya dia harus memiliki izin tinggal (KITAS).
"Siapa yang bisa menjamin KITAS saya jika saya melatih dalam turnamen. Sementara turnamen paling hanya selama tiga bulan. Kalau KITAS sudah habis dan saya dideportasi siapa yang mau nanggung. Makanya saya lebih memilih untuk melatih di klub yang sedang dalam kompetisi. Saya bisa mengurus izin kerja untuk jangka panjang," tutur Fabio.
Bagi Fabio, Indonesia menjadi negara pilihan utama dalam berkarir sebagai pelatih. Pasalnya keluarganya tinggal di Indonesia.
Namun sayangnya keadaan sepak bola dalam negeri belum normal.
"Saya masih cinta Indonesia dan sangat ingin tetap melatih di klub di sini. Oleh karena itu, harapannya setelah selesai melatih di Timor Leste bisa kembali melatih di Indonesia. Mudah-mudahan konflik bisa segera selesai dan kompetisi resmi bisa digelar kembali," terang Fabio.
Menurut Fabio, atmosfer sepak bola di Indonesia menjadi daya tarik yang paling menarik di tingkat Asia Tenggara.
"Bertanding di Indonesia sangat menarik dan meriah. Setiap pertandingan selalu dipenuhi oleh ribuan suporter. Kemeriahan seperti ini membuat pertandingan sepak bola di Indonesia selalu menarik ditonton. Contohnya di dua turnamen sebelumnya (Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman). Apalagi saat final turnamen kemarin, masyarakat dan suporter memenuhi stadion," jelas Fabio.