Fabio Oliviera Segera Bergabung dengan Klub Carsae FC
Rencananya Fabio akan terbang ke Timor Leste bersama Oktavianus Maniani dan Imanuel Wanggai pada 14 Februari 2016
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pelatih Persebaya 1927, Persita Tangerang, dan Persika Karawang, Fabio Oliviera dikabarkan akan segera bergabung dengan salah satu klub peserta Liga Amadora, Carsae FC.
Rencananya Fabio akan terbang ke Timor Leste bersama Oktavianus Maniani dan Imanuel Wanggai pada 14 Februari 2016.
"Ya, rencananya saya akan bergabung dengan salah satu klub di Timor Leste. Tanggal 10 Februari 2016, saya akan bertemu dengan manajemen klub itu di Jakarta untuk membicarakan kontrak. Jika deal, maka saya akan berangkat ke Timor Leste pada 14 Februari untuk melihat kondisi lapangan dan kesiapan klub itu. Saya belum bisa menjelaskan nama klub itu. Kalau sudah deal, barulah akan saya sebutkan," kata Fabio kepada Harian Super Ball, kemarin.
Pria yang pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia itu menerangkan, pembicaraan dengan manajemen klub itu sudah 90 persen.
"Sebenarnya presentasenya sudah 90 persen, tetapi saya masih harus menunggu kepastian dari manajemen terkait kontrak. Kalau semuanya sudah jelas, baru saya akan bicara semuanya," terang Fabio.
Fabio berujar, dirinya tertarik melatih klub asal Timor Leste itu, karena negara yang dulunya bernama Timor Timur tersebut ingin membangun kompetisi.
Sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
"Saya dan manajemen memiliki misi dan visi yang sama, yaitu tidak hanya mengurus tim senior tetapi juga melakukan pembinaan usia dini. Agar pola permainan dan karakter tim bisa sama. Pembangunan sepakbola di klub itu pun bisa berjalan searah," ujar Fabio.
Fabio mengucapkan, jika jadi melatih, dirinya akan merangkap menjadi kepala pelaksana atau koordinator pelatih usia dini di klub itu.
"Manajemen berencana akan meningkatkan performa tim senior sekaligus mengembangkan usia muda, seperti U-12, U-16, U-19, U-21, dan U-23. Sehingga regenerasi berjalan dengan baik. Kalau memang program ini berjalan, sepertinya saya akan dikontrak lebih dari satu tahun. Bahkan kalau misi dan visi ini benar-benar dipegang dengan konsisten, bisa saja saya bertahan selama lima tahun. Karena pembinaan usia muda tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," ucap Fabio.
Namun jika ternyata manajemen tidak konsisten, kemungkinan Fabio tidak akan melanjutkan kontrak di sana.
"Kalau tidak sesuai dengan pembicaraan awal, bisa saja saya hengkang dan kembali ke Indonesia. Karena Indonesia menjadi negara tujuan utama untuk berkarir. Mudah-mudahan saja konflik cepat selesai dan kompetisi resmi bisa kembali digelar," tutur Fabio.
Sebagai profesional, Fabio ingin ilmunya bisa digunakan dan disebarkan serta bermanfaat.
"Kalau terus menunggu sepakbola di Indonesia normal dalam waktu cepat, sepertinya sulit. Kalau cuma menunggu kompetisi di sini berjalan, ilmu dan wawasan saya tidak akan berkembang. Oleh karena itu rencananya, saya akan memberikan wawasan kepada pelatih lokal di Timor Leste untuk membentuk tim usia muda. Saya akan berikan kurikulum dan pemaparan terkait gaya, teknik, karakter dan lain-lain. Sehingga sepakbola di sana bisa berkembang dan berjalan searah. Performa pemain senior dan usia dini akan sama," papar Fabio.
Tujuan akhir dari program itu adalah mencetak atlet sepakbola bukan pemain bola. "Kalau pemain bola hanya main saja. Berbeda dengan atlet sepakbola yang selain memikirkan cara bermain yang benar juga mengedepankan attitude, emosi, mental dan gaya hidup dalam menjaga kesehatan. Atlet sepakbola selalu berlatih meski ada atau tidak ada pertandingan," jelas Fabio.
Program ini sudah lazim dilakukan di Brasil. "Itu yang membuat Brasil menjadi negara yang sukses melakukan pembinaan sepakbola dari usia muda sampai senior. Maka setiap tahun pasti ada pemain yang menjadi pesepakbola sukses. Ini akan menjadi model yang bisa ditiru dan seharusnya dilakukan di Indonesia," tegas Fabio.