TRIBUNNEWS.COM - Leicester City bakal menerima dana sekitar 100 juta pound (Rp 2 triliun) dari hak siar televisi, jika skuad Rubah benar-benar memenangi trofi Liga Inggris musim ini dan tampil di Liga Champions musim depan.

Leicester sekarang ini memimpin klasemen sementara Liga Inggris, unggul dua poin dari Tottenham Hotspur dan Arsenal yang mengemas 51 poin dari 26 laga yang sudah dimainkan.

Tim yang finis di posisi empat besar Liga Inggris akan menerima dana dari hak siar televisi senilai 87 juta pound (Rp 1,74 triliun). Jika Leicester jadi juara Liga Inggris, uangnya bahkan lebih besar lagi, 91 juta pound (Rp 1,9 triliun).

Ketika Chelsea juara Liga Inggris musim lalu, Blues menerima 99 juta pound (Rp 1,98 triliun), dan 25 pertandingannya disiarkan langsung televisi.

Sebagai tim yang berhak tampil di Liga Champions musim depan, Leicester juga berhak atas 10 juta pound (Rp 200 miliar) 'bonus keikutsertaaan' yang didapat setiap tim yang berlaga di kompetisi itu.

Dengan tambahan pemasukan sekitar 100 juta pound (Rp 2 triliun) itu, Leicester mendapat kenaikan pendapatan luar biasa, mencapai 71,6 juta pound dibandingkan tahun lalu.

Bos Leicester yang merupakan pengusaha asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha, sudah ancang-ancang untuk belanja besar musim panas nanti.

Langkah pertama yang segera diambil, menaikkan gaji para pemain inti Foxes dan memberi mereka kontrak baru.

Itu yang dilakukan terhadap Jamie Vardy, kontraknya diperpanjang hingga 2019 dan gajinya menjadi 13 juta pound setahun.

Hal serupa juga akan diberlakukan kepada Riyad Mahrez, Wes Morgan, Danny Simpson, dan Kasper Schmeichel.

BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, JUMAT (19/2/2016)