Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Rizal Hafid: Menpora dan PSSI Harus Duduk Bersama

Rizal menerangkan, sulit bagi PSSI untuk meminta kepada Menpora untuk mencabut SK Pembakuan, meski sudah ada putusan dari Mahkamah Agung

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Rizal Hafid: Menpora dan PSSI Harus Duduk Bersama
/Feri Setiawan
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Asprov PSSI DKI Jakarta, Rizal Hafid saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di Kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI bersikeras menolak keputusan PSSI Pusat yang tetap menunjuk Jawa Tengah sebagai tuan rumah kualifikasi Pra PON zona Jawa. Otoritas sepak bola Tanah Air itu dituding tidak transparan dalam mengambil kebijakan. Super Ball/Feri Setiawan 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Konflik sepak bola nasional sepertinya tidak bisa selesai tahun ini.

Pasalnya Menpora Imam Nahrawi dan PSSI sama-sama ngotot. Akibatnya sampai sekarang tidak didapatkan solusi.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) Asprov PSSI DKI Jakarta, Rizal Hafid menilai, satu-satunya jalan untuk mendapatkan solusi adalah duduk bersama untuk membicarakan jalan keluar terbaik.

"Menpora dan PSSI sama-sama gengsi dan merasa paling benar. Kalau begini terus sulit mendapatkan solusi yang terbaik demi masa depan sepakbola di Tanah Air. Satu-satunya jalan adalah duduk bersama untuk membicarakan jalan keluar. Dengan demikian, kedua pihak bisa bicara dengan kepala dingin, termasuk membahas persyaratan yang dikeluarkan Menpora," kata Rizal kepada Harian Super Ball,kemarin.

Rizal menerangkan, sulit bagi PSSI untuk meminta kepada Menpora untuk mencabut SK Pembakuan, meski sudah ada putusan dari Mahkamah Agung yang menolak Kasasi Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) pada Senin (7/3/2016) lalu tentang perkara sanksi administratif PSSI.

Putusan MA ini otomatis menggugurkan Surat Keputusan Menpora No. 01307 yang dijatuhkan pada 17 April 2015.

"Bagaimanapun Menpora gengsi, maka menurut saya sebaiknya PSSI yang mengajak bicara. Kalau tidak ada yang mau mengalah, kondisi seperti ini tidak akan selesai. Memang sebaiknya harus ada komunikasi antara Menpora dan PSSI," terang Rizal.

Berita Rekomendasi

Selain itu, seluruh Asprov PSSI se-Indonesia juga bisa berperan untuk membantu penyelesaian konflik ini.

"Menpora bisa mengumpulkan seluruh Asprov untuk mencari tahu langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengakhiri konflik. Jika sebagian besar menginginkan digelar kongres, sebaiknya digelar saja. Yang paling penting adalah secepatnya menormalkan sepakbola kita," ucap Rizal.

Jika sebagian besar Asprov dan lebih dari 2/3 voter menginginkan, Kongres Luar Biasa (KLB) bisa dilaksanakan.

"Kita punya 106 voter. Jika 2/3 voter atau 60 voter lebih sepakat, KLB bisa dilaksanakan. Kalau memang hanya itu yang menjadi jalan keluar y sudah lakukan saja. Karena kami tidak mau konflik berlanjut. Kami menginginkan kompetisi bisa digelar. Sheingga FIFA bisa mencabut sanksinya," ujar Rizal.

Cara ini memang menjadi jalan cepat untuk menyelesaikan konflik. Meski kepengurusan PSSI pimpinan La Nyalla Mattaliti diakui FIFA. Tetapi sulit berharap kepada Menpora untuk mencabut sanksinya.

"Jika ada solusi lain yang lebih bijaksana, itu akan lebih bagus. Tetapi kalau kedua pihak sama-sama gengsi seperti ini, bagaimana bisa diharapkan konflik segera selesai," tambah Rizal.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas