Paraguay vs Brasil: Momentum Gabigol
Di Santos, ia sudah bermain 79 kali dengan torehan 19 gol, dan 12 assist. Sebuah rekor meyakinkan untuk pemain yang baru berusia 19 tahun.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Gabriel Barbosa sama sekali tak bermimpi akan mendapatkan panggilan dari tim senior Brasil. Tapi ketika panggilan itu datang, striker 19 tahun asal Santos ini pun berharap bisa memperlihatkan kualitasnya saat Brasil ditantang tuan rumah Paraguay dalam pekan ke-6 Kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan di Stadion Defensores del Chaho, Asuncion, Rabu (30/3) pagi.
Gabibol, julukan Gabriel, dipanggil untuk mengisi posisi Neymar yang terkena suspend gara-gara akumulasi kartu saat ditahan imbang Uruguay 2-2 (26/3) lalu.
Absennya sang kapten pastinya menjadi pukulan berat untuk Selecao yang masih berjuang di posisi tiga klasemen sementara dengan delapan poin. Namun, ketiadaan Ney menjadi berkah bagi Gabriel untuk melakoni debut di timnas senior.
Julukan Gabigol mengacu kepada produktivitas golnya yang cukup tajam. Di Santos, ia sudah bermain 79 kali dengan torehan 19 gol, dan 12 assist. Sebuah rekor meyakinkan untuk pemain yang baru berusia 19 tahun.
Pemain yang kabarnya diincar Arsenal ini juga tampil tajam di timnas Brasil U23 dengan mengemas 6 gol dari lima laga, dan di tim Brasil U20 menyumbang empat gol dari 13 kali berlaga.
Gabriel mengakui, mustahil dirinya bisa mengganti posisi Neymar. "Bisa mengisi posisi Ney adalah kesempatan luar biasa, tapi saya tak akan pernah bisa menggantinya. Ia kapten kita, dan pemegang nomor 10. Saya berharap bisa memberikan sentuhan berbeda," ujarnya.
Gabriel, yang sebelumnya adalah tim Brasil U-23 mengaku kaget dengan telepon pemanggilan tersebut. "Saya sedang di ruangan pagi hari bersama Andrea Pereira (Gelandang Man United), dan kita memilih untuk tidur lagi ketimbang minum kopi. Saat itulah telepon berbunyi, dan saya sangat gembira," katanya menuturkan.
Gabriel kemungkinan akan datang sebagai pemain pengganti dalam debutnya. Namun, bisa jadi pelatih Carlos Dunga punya pemikiran lain. Pasalnya, striker lain di timnas yakni bomber veteran, Ricardo Oliveira (35) tampil kurang maksimal sejak dipanggil lagi ke timnas pada September lalu setelah delapan tahun keluar dari Selecao. Demikian juga dengan bomber senior lainnya, Hulk.
Selain Ney, pelatih Dunga pun kehilangan bek David Luiz juga karena suspend. Posisinya kemungkinan diganti Bek Shandong Luneng, Gil.
Absennya dua pemain utama itu menjadi pukulan berat untuk Dunga. Paraguay memang bukan lawan enteng. Di ajang Copa America lalu, mereka menyingkir Brasil lewat adu penalti setelah sebelumnya bermain imbang 1-1.
Dua tahun sebelumnya, Paraguay juga yang menjadi batu sandungan tim Selecao di ajang yang sama. Saat itu, mereka juga menahan imbang 0-0 hingga waktu tambahan, dan menang adu penalti 2-0.
Paraguay dikenal sebagai tim dengan pertahanan yang ketat. Di laga terakhir, mereka nyaris mengalahkan pimpinan klasemen sementara, Ekuador 2-1. Sayang di menit 92 gawang mereka kebobolan oleh aksi Angel Mena hingga skor berkesudahan 2-2.
Dua gol Paraguay diborong oleh Dario Lezcano. Bomber berusia 25 tahun ini pun bisa menjadi ancaman serius untuk tim Samba dengan pergerakannya yang berbahaya.
Kiper veteran Paraguay, Justo Villar yakin timnya bisa kembali menyulitkan Brasil kali ini. Ia menyebutkan bahwa perjalanan ke Ekuador kemarin memang menguras fisik mereka, namun itu bukan menjadi alasan.
"Kita harus mengerahkan semuanya, tapi kita juga harus hati-hati, dan sesegera mungkin melakukan pemulihan agar kondisi kita bisa kembali 100%. Melawan Brasil selalu memberikan kegairahan tersendiri. Kita ingin selalu tercatat sebagai tim yang selalu menyulitkan mereka," ujar sang kiper.