TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan di duel pertama melawan Sevilla di Stadion San Mames, pekan lalu, tidak membuat Athletic Bilbao pesimistis lolos ke semifinal Liga Europa.

Sebaliknya, Los Leones siap memberi kejutan saat melakoni laga tandang di Estadio Ramón Sánchez Pizjuán, markas Sevilla, pada pertandingan leg kedua babak perempat final, Jumat (15/4) dinihari.

Seusai memimpin pasukannya mengalahkan Rayo Vallecano 1-0 di pertandingan La Liga akhir pekan lalu, pelatih Athletic Bilbao, Ernesto Valverde menyebut peluang timnya menyingkirkan Los Rojiblancos masih terbuka. Pertandingan leg kedua di markas Sevilla dinihari nanti, dianggap oleh mantan pelatih Espanyol itu sebagai pertarungan sesungguhnya. Meski harus mengejar defisit gol dan head to head, Valverde yakin timnya bisa membalikkan keadaan.

“Kami memang kalah pada leg pertama. Namun bukan berarti pintu sudah tertutup. Masih ada 90 menit yang bisa kami menangkan. Para pendukung harus tahu bahwa di sepak bola tidak ada yang mustahil. Setelah laga ini (kontra Rayo), saya akan mengistirahatkan pemain agar siap melawan Sevilla,” kata Valverde seperti dikutip Marca.

Di atas kertas, keuntungan menjadi milik Sevilla. Selain bermain di depan pendukung sendiri, dua gol dari Timothee Kolodziejczak dan Vicente Iborra di San Mames, membuat Los Rojiblancos tinggal bermain aman untuk mencapai semifinal. Sevilla hanya butuh hasil imbang, atau kalaupun kalah, cukup dengan skor 0-1.

Sebaliknya bagi Bilbao, hanya kemenangan dengan skor minimal 2-0 yang akan membuat mereka bisa mengantongi tiket ke babak empat besar. Tugas Aritz Aduriz makin berat jika melihat rekor pertemuan melawan tim dari Andalusia itu. Dari tiga pertemuan terakhir melawan Sevilla, Bilbao selaku kalah, baik di kandang maupun tandang. Dari empat lawatan terakhirnya ke markas Sevilla itu, Bilbao juga selalu kalah.

“Saya sadar melawan Sevilla selalu tidak mudah. Di liga kami kalah di Estadio Pizjuan. Namun ini Liga Europa. Ini kompetisi yang berbeda. Saya berharap para pemain tidak menyerah sebelum bertanding. Saya tahu mereka diuntungkan banyak faktor. Tapi, seperti yang selalu saya katakan, di sepak bola selalu ada ruang untuk menciptakan kejutan, terutama pada laga-laga seperti ini,” tandas Valverde.

Uniknya, jika Bilbao memetik kemenangan pada pertandingan terakhir di La Liga, Sevilla justru sebaliknya. Pada Minggu (10/4) mereka tampil di Estadio Mestalla menghadapi Valencia. Hasilnya, gol Dani Parejo dan Alvaro Negredo membuat usaha Kevin Gameiro menyamakan kedudukan sia-sia lantaran Kelelawar Mestalla unggul 2-1.

Ini menjadi kekalahan ketiga beruntun Sevilla di Liga Spanyol, setelah sebelumnya menyerah dari Real Madrid dan Real Sociedad. “Liga memang penting. Namun, kami masih ada pertandingan lain yang juga harus menjadi prioritas. Jadi, saya mencoba melakukan beberapa perubahan (di laga melawan Valencia). Sayang, hasilnya tidak bagus. Ada beberapa kesalahan di sektor gelandang bertahan. Setelah ini, saya akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di laga Kamis (14/4),” ungkap Unai Emery dilansir As.

Di Liga Europa, Sevilla menyandang status juara bertahan dua musim beruntun. Mereka merupakan pemegang trofi juara musim 2013/2014 dan 2014/2015. Karena itu, klub Andalusia tersebut sangat termotivasi mencetak hattrick.

“Kami menang 2-1 di pertemuan pertama (dengan Bilbao). Namun, untuk ke semifinal masih ada 90 menit lagi. Kami harus menjaga performa di laga sebelumnya jika masih bermimpi menjadi juara (Liga Europa) lagi. Saya percaya dengan motivasi para pemain. Mereka akan bertarung untuk mewujudkan misi besar tersebut,” kata Emery.