Drogba Bantah Ada Penipuan di Yayasan Miliknya
Drogba selaku pemilik yayasan tersebut, menyatakan bahwa artikel itu adalah sebuah kebohongan.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Daily Mail belum lama ini mengeluarkan artikel yang menyebut Didier Drogba Foundation hanya menyalurkan bantuan bagi anak-anak kurang beruntung di Afrika sebesar 14.115 pound dari total uang sumbangan senilai 1,7 juta pound.
Drogba selaku pemilik yayasan tersebut, menyatakan bahwa artikel itu adalah sebuah kebohongan.
“Tak ada penipuan, tak ada korupsi, tak ada salah urus, tak ada kebohongan, tak ada ketidaklayakan,” tegas Droba saat menanggapi artikel tersebut, seperti dilansir Mirror.
Beberapa tokoh olahraga dunia seperti Roman Abramovich, John Terry, Roger Federer, hingga legenda sepak bola Brasil, Pele, ikut menjadi donatur dalam kegiatan amal yang diselenggarakan yayasan milik mantan striker Chelsea itu. Namun karena pemberitaan tersebut, mereka dikabarkan mulai mempertimbangkan apakah akan terus melanjutkan dukungannya. Drogba pun menyebut tuduhan itu menimbulkan kerusakan tak terhitung dan membahayakan kehidupan ribuan anak-anak di Afrika.
“Saya datang dari keluarga miskin dan harus bekerja keras agar dapat mencapai posisi seperti saat ini. Tapi ini tak berarti jika saya tak mampu memberikan sesuatu pada negara, benua, dan masyarakatku,” kata Drogba.
“Saya ingin membantu anak-anak dari Pantai Gading menjadi pemimpin generasi selanjutnya, aktor, politisi, ilmuwan, dokter, guru, dan tokoh olahraga. Tapi kamu hanya bisa mencapainya dengan pendidikan dan kesehatan,” lanjutnya.
Drogba pun menuding klaim tersebut merupakan usaha untuk menghentikan perkembangan di Afrika. Mantan kapten timnas Pantai Gading ini menuturkan dirinya menyumbang 3,7 juta euro dari kocek pribadi untuk yayasan yang didirikannya pada tahun 2007 itu. Sumbangan itu sudah digunakan untuk membayar fasilitas dan peralatan medis, buku pelajaran, dan kegiatan amal lainnya.
“Yayasan ini berdiri tahun 2007 di Pantai Gading, dan menyimpan bukti setiap pembayaran yang dilakukan maupun diterima. Kami punya semua dokumen hukum yang dibutuhkan baik di Inggris maupun Pantai Gading,” tuturnya.
“Penggalangan dana dari Inggris sebesar 1,7 juta pound akan digunakan untuk membuat klinik utama beroperasi penuh, teramsuk peralatan medis, staf, obat-obatan, dan biaya operasional. Upaya mereka yang ingin menghancurkan pekerjaan yayasan tak akan menghentikan saya melanjutkan pekerjaan yang kami mulai,” tambahnya.
Sedangkan seorang juru bicara Daily Mail, menjelaskan bahwa artikel itu merupakan hasil investigasi yang panjang dan melelahkan. Menurutnya dokumen yang disediakan Didier Drogba Foundation tak mampu menjawab pertanyaan serius yang diajukan oleh jurnalisnya. “Artikel kami tak memuat tuduhan penipuan atau korupsi,” kata juru bicara tersebut.