Ridho Slank Ingin Persija Tumbuhkan Militansi Kedaerahan
Maksud Ridho menumbuhkan militansi kedaerahan adalah terkait minimnya pemain asal Jakarta dalam skuad Macan Kemayoran di tiap turnamen atau kompetisi
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gitaris Slank, Ridho menilai Persija Jakarta membutuhkan militansi kedaerahan, agar tim kebanggaan warga ibukota Jakarta itu bisa lebih berprestasi.
"Saya agak miris dengan kondisi Persija saat ini yang sepertinya sudah tidak memili aura Jakarta. Padahal namanya menggunakan Jakarta. Seharusnya ke depannya, Persija menumbuhkan militansi kedaerahan," kata Ridho Slank kepada Harian Super Ball di sela-sela launching Indonesia Soccer Championship A (ISC A) di Hotel Mulia, Jakarta.
Maksud Ridho menumbuhkan militansi kedaerahan adalah terkait minimnya pemain asal Jakarta dalam skuad Macan Kemayoran di tiap turnamen atau kompetisi.
"Saya melihat Persija sekarang berbeda dengan Persija di era Heri Latif. Zaman itu banyak sekali pemain Persija yang berasal dari Jakarta. Sekarang skuad Persija banyak diisi oleh pemain-pemain luar Jakarta. Padahal banyak pemain-pemain asal Jakarta yang bisa diandalkan," ujar Ridho.
Pria asal Ambon yang bernama lengkap Mohammad Ridwan Hafiedz itu mengucapkan, kondisi ini mengakibatkan masyarakat Jakarta tidak punya rasa memiliki Persija. Padahal itu terkait dengan dukungan yang berpengaruh kepada prestasi tim.
"Lihat saja tim lain seperti Persipura Jayapura, Perseru Serui, atau tim lainnya yang mengedepankan pemain-pemain lokal. Sehingga masyarakat sangat mendukung setiap laga yang dilakukan tim itu. Karena masyarakat merasa memiliki. Ini perlu dicontoh oleh Persija agar ke depannya bisa menjadi tim yang begitu dicintai oleh masyarakat Jakarta," ucap Ridho.
Ridho menerangkan, sudah saatnya manajemen memberikan ruang lebih terbuka terhadap masyarakat Jakarta untuk masuk ke dalam skuad inti Persija.
"Untuk mencari pemain asli Jakarta bisa memanfaatkan pembibitan di usia muda. Pemain-pemain muda sebaiknya diberikan kesempatan lebih luas untuk mencoba pertandingan profesional. Sehingga bisa masuk ke dalam skuad inti Persija senior. Sehingga manajemen tidak kesulitan mencari pemain terbaik," terang Ridho.
Peran dari pemerintah daerah juga diharapkan peran sertanya.
"Masak tim ibukota tidak punya lapangan sendiri di Jakarta. Stadion Menteng dan Stadion Lebak Bulus sudah tidak ada tetapi belum ada penggantinya. Seharusnya Persija bisa berlatih di kawasan Jakarta. Ini butuh peran serta dari seluruh pihak, karena sarana dan infrastruktur memang sangat dibutuhkan untuk menunjang sebuah tim mendapatkan prestasi yang membanggakan," tutur Ridho.