Daripada Ikut ISC 2016, Mantan Pemain Mitra Kukar Pilih Tarkam di Papua
Samberbory menjelaskan dirinya saat ini memutuskan istirahat sementara waktu dari turnamen yang digelar untuk mengisi kekosongan selama sanksi FIFA
Laporan Wartawan Harian SuperBall Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Mantan pemain belakang tim Mitra Kukar di Turnamen Piala Jenderal Sudirman, Faisal Rizal Samberbory berharap Turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 ini bisa berjalan tanpa hambatan sampai selesai.
Kepastian penyelenggaraan ini menjadi harapan bagi semua pemain sepak bola. "Harapannya (ISC) bisa jalan baik aja. Jangan sampai berhenti di tengah-tengah lagi. Pemain kebingungan yang mencari nafkah di sepak bola," ujar Faisal Rizal Samberbory kepada Super Ball ditemui di Papua, Sabtu (30/4).
Samberbory menjelaskan dirinya saat ini memutuskan istirahat sementara waktu dari turnamen yang digelar untuk mengisi kekosongan selama sanksi FIFA terhadap PSSI belum dicabut.
Akan tetapi bukan berarti ayah tiga anak ini gantung sepatu. Kegiatan seharinya bermain tarung kampung (tarkam) di wilayah Papua, Jayapura. Ini yang dilakukan selama kompetisi mati.
"Di sini saya banyak main tarkam. Ada satu klub yang isinya pemain profesional memeriahkan turnamen di Papua. Seru," ujarnya.
Ia menceritakan kualitas pertandingan turnamen di Papua itu tidak berbeda dengan kompetisi. Karena setiap klub banyak menurunkan pemain hebat.
"Tarkam di sini berbeda banget dengan di wilayah Jawa. Permainannya serius dan keras namun terarah. Banyak pemain profesional ikutan," ujarnya.
Saat ditanya berapa bayaran yang diterima dari tarkam, pemain berambut ikal ini mengatakan tidak seperti di Jawa.
"Kalau di Jawa itu sekali main langsung mendapat bayaran, kalau di sini dari awal sampai selesai tarkam baru dibayar," ujar Samberbory yang merahasiakan berapa honor yang diterima selama tarkam.