Didik Ludiyanto: Masih Banyak yang Perlu Dibenahi
Menurut Didik, anak asuhnya kerap terlambat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Ini yang membuat Gresik berhasil mengambil kesempatan
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persela Lamongan masih belum bisa lepas dari catatan buruk tahun ini setelah dalam laga perdana mereka di Indonesia Soccer Championship A (ISC A) 2016 menelan kekalahan 1-0 dari Gresik United di Stadion Surajaya, Sabtu (30/4/2016).
Asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto mengaku tidak puas dengan performa Chaerul Huda dan kawan-kawan.
Namun Didik tidak mau menyalahkan anak-anak Laskar Joko Tingkir itu.
"Kami tidak mau menyalahkan anak-anak, anggap saja kami belum beruntung di pertandingan itu. Karena kami sudah melakukan persiapan sebaik mungkin, mulai dari latihan dan uji coba. Memang seharusnya kami bisa menang, karena tampil di kandang sendiri. Kami minta maaf kepada warga Lamongan dan pendukung Persela atas hasil pertandingan itu," kata Didik kepada Harian Super Ball, Senin (2/5/2016).
Didik berujar, seluruh pemain Persela melupakan kekalahan itu.
"Pemain jangan patah arang, karena masih ada 33 pertandingan lagi. Lebih baik menyiapkan diri jelang laga berikutnya, yaitu melawan PSM Makassar. Kami harus bisa mencuri poin di Makassar, meski tidak mudah mendapatkan poin di sana. Tetapi anak-anak harus bisa mengambil pelajaran dari kekalahan kemarin," ujar Didik.
Didik mengucapkan, anak asuhnya banyak perlu dibenahi sebelum menghadapi PSM.
"Seluruh lini perlu dibenahi, mulai dari skill, kerjasama, mental, kerja keras, sampai masalah kedisplinan. Kekalahan kemarin terutama disebabkan dengan tidak fokusnya dan kurang disiplinnya pemain dalam menjaga posnya masing-masing," ucap Didik.
Menurut Didik, anak asuhnya kerap terlambat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Ini yang membuat Gresik berhasil mengambil kesempatan dengan memasukan satu gol melalui Yusuf Effendi di menit ke-31.
"Dalam sepak bola hanya ada tiga hal yang perlu dilakukan adalah menyerang, bertahan, dan transisi dari menyerang k bertahan serta sebaliknya. Pada laga kemarin, anak-anak tidak melakukan tiga hal itu dengan baik. Padahal sebenarnya kami punya kesempatan. Kesempatan kita 50 - 50 dengan Gresik," tutur Didik.
Oleh karena itu, jika anak-anak Persela ingin mendapatkan poin di Makassar, jelas Didik, harus tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat menjamu Gresik.
"Meski tidak mudah mendapatkan poin di Makassar, tetapi bukan berarti kami tidak mendapatkan peluang sama sekali. Dalam sepak bola, segala sesuatu bisa terjadi. Yang terpenting pemain mau bekerja keras dan disiplin. Jangan sampai kami kembali gagal mendapatkan poin. Mari tunjukan kepada pendukung Persela, bahwa kami kami punya harapan dan semangat. Perjalanan masih panjang. Segala kesempatan harus bisa dimanfaatkan untuk memperoleh poin," jelas Didik.
Di sisa waktu ini, Didik akan membenahi seluruh kekurangan tim.
"Kami sudah melakukan evaluasi. Kami tidak mau memikirkan terus soal Gresik. Di depan mata ada PSM yang dipastikan akan berjuang habis-habisan di kandangnya untuk memperoleh poin penuh. Mereka juga tidak mau kembali gagal karena di laga sebelumnya gagal mencuri poin," papar Didik.