Ranieri Calon Kuat Pengganti Conte
Seperti dikutip dari Reuters, pelatih 64 tahun itu kembali ke Roma untuk menerima Palma d’Oro yang merupakan bagian dari penghargaan Enzo Bearzot
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan Claudio Ranieri menjuarai Liga Primer Inggris bersama Leicester City, membuat The Tinkerman mendapatkan trofi Palma d’Oro sebagai pelatih terbaik Italia musim 2015/2016.
Seperti dikutip dari Reuters, pelatih 64 tahun itu kembali ke Roma untuk menerima Palma d’Oro yang merupakan bagian dari penghargaan Enzo Bearzot di markas Komite Olimpiade Italia (CONI), Senin (9/5).
“Pertama, jangan pernah menyerah. Kedua, selalu melangkah maju. Ketiga, jangan anggap olahraga sebagai tempat mendapatkan uang, tapi sebagai hal yang bisa menyatukan Anda,” kata Ranieri dalam kata sambutan usai menerima penghargaan tersebut.
Trofi Palma d’Oro adalah penghargaan tertinggi untuk pelatih Italia yang sudah diberikan CONI sejak 2011. Ranieri adalah pelatih kedua yang meraihnya atas prestasi di luar sepak bola Italia. Pelatih pertama yang mampu melakukannya adalah Carlo Ancelotti, yang membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions untuk kali kesepuluh pada 2014.
Palma d’Oro kemungkinan besar bukan penghargaan terakhir yang akan diraih Ranieri. Sebelumnya, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi memastikan akan memberi mantan pelatih Juventus dan Parma itu sebuah penghargaan.
Ranieri menjadi sensasi setelah berhasil membawa Leicester, tim yang sangat tidak diunggulkan, memenangi gelar Liga Primer Inggris. Pada awal musim, Leicester diunggulan 5.000:1 untuk bisa menjadi juara.
Sementara itu Presiden Federasi Sepakbola Italia, Carlo Tavecchio, berharap satu hari nanti Ranieri bisa membantu Italia memenangkan Piala Dunia. "Saya berharap Ranieri bisa memenangkan Piala Dunia bersama Italia," kata Tavecchio.
Italia sendiri akan kehilangan pelatih Antonio Conte seusai perhelatan Piala Eropa bulan depan di Perancis. Mantan pelatih Juventus itu akan memimpin Chelsea, klub lama Ranieri.
Hingga kini Federasi Sepakbola Italia belum menentukan siapa pelatih yang akan menggantikan Conte. Namun menurut Tavecchio, dengan prestasinya bersama Leicester, Ranieri berpeluang besar mengisi posisi lowong tersebut.
"Saya berbicara dengan cara yang abstrak, tentu saja, dan belum tentu tentang Piala Dunia berikutnya (2018). Claudio masih muda dan akan memiliki waktu di pihaknya," katanya. "Apakah kita berpikir tentang dia (Ranieri) sebagai pengganti Conte?" kata Tavecchio.