Sanksi Dicabut PSSI Segera Gelar Kongres Tahunan di Balikpapan 1 Juni 2016
Erwin Dwi Budiawan mengaku bersyukur atas tindakan Menpora Imam Nahrawi yang sudah mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan bernomor 01307
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan mengaku bersyukur atas tindakan Menpora Imam Nahrawi yang sudah mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan bernomor 01307.
Seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Erwin akan menyampaikan kabar baik tersebut kepada delegasi PSSI yang saat ini sedang berada di Meksiko guna mengikuti Kongres Tahunan pada tanggal 12-13 Mei 2016.
"Alhamdulillah penantian panjang ini akhirnya berakhir, kami tentu gembira dengan kabar ini," kata Erwin.
Delegasi PSSI yang akan datang ke Meksiko adalah Wakil Ketua Umum, Hinca Pandjaitan dan Sekretaris Jenderal, Azwan Karim.
"Wakil Ketua Umum dan Sekjen akan meyakinkan FIFA agar sanksi FIFA yang diberikan kepada Indonesia segera dicabut secepatnya," ucapnya.
Sementara itu, Erwin juga mengatakan Kongres Tahunan PSSI akan digelar pada tanggal 1 Juni 2016 di kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sebelumnya, SK pembekuan PSSI resmi dicabut pada Selasa (10/5/2016).
Dalam pencabutan SK pembekuan itu, Kemenpora telah mengirim surat kepada Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA.
Langkah tersebut ditempuh untuk menginformasikan FIFA mengenai kondisi terbaru sepak bola Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Repulbik Indonesia, Imam Nahrawi, dalam konferensi persnya yang digelar di Gedung Kemenpora, Jakarta Rabu (11/5/2016), berharap semua pihak menjalankan prinsi-prinsip tata kelola pesepakbolaan nasional yang baik usai dicabutnya SK pembekuan tersebut.
"Sejak surat keputusan ini kita tandatangani, tentu PSSI, Asosiasi Provinsi, Asosiasi Kabupaten maupun Kota, dan semuanya baik itu klub harus menjalankan tata kelola pesepakbolaan yang profesional, akuntabel, tranparan serta bebas dari segala tindakan yang bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan olahraga nasional," jelas Imam.
Pria asal Madura itu juga menekankan federasi dan klub harus menaati statuta FIFA, AFC, dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Kemudian yang paling penting dalam surat keputusan ini kami sampaikan bahwa federasi dan klub harus betul-betul taat secara konsekuen kepada statuta FIFA, AFC, mau pun aturan hukum yang berlaku di negeri ini," ujarnya.
"Dan semuanya harus secara konsekuen juga taat dan melaksanakan semua aturan yang terkait dengan penyelenggaraan olah raga profesional di tanah air.