TRIBUNNEWS.COM - Fatih Terim, pelatih tim nasional Turki, membuat keputusan yang mengundang kontroversi karena memasukkan Gokhan Tore ke skuat sementara Turki untuk Piala Eropa 2016. Fatih Terim memasukkan Tore karena yakin winger Besiktas itu bisa membantu tim.

Keputusan ini kontroversial karena Gokhan Tore tidak bisa membela Ay Yıldızlılar, julukan Turki, pada dua laga pertama fase grup. Tore tidak bisa memperkuat tim saat menghadapi Kroasia dan Spanyol. Pemuda 24 tahun itu harus menjalani sanksi larangan bertanding karena mendapat kartu merah pada laga terakhir babak kualifikasi saat melawan Islandia.

"Gokhan telah banyak membantu kami dan dia juga akan membantu kami di masa mendatang," kata Terim dikutip oleh Uefa.com.

"Kami tidak ingin dia jauh dari kami dan saya memasukkan dia karena kami berharap bisa lolos ke babak selanjutnya," imbuh Terim.

Kejutan di skuat sementara Ay Yıldızlılar bukan hanya Gokhan Tore. Fatih Terim memanggil Emre Mor, pemain tanpa cap di level senior. Mor, yang merumput di Denmark bersama Nordsjaelland, hanya mencatatkan satu penampilan bersama tim U-21 Turki. Selain itu Terim juga memanggil Mevlüt Erdinç, penyerang yang performanya di EA Guingamp sedang menurun.

"Saya pikir dia pemain yang luar biasa. Dia masih muda dan pemain yang sangat menarik. Saya memutuskan untuk memberi kesempatan kepada dia dan Turki mendapat keuntungan dari seorang pemain yang sangat menarik," ujar Terim soal Mor.

Tim nasional Turki mengandalkan bintang-bintang seperti Arda Turan dan Hakan Calhanoglu. Fatih Terim juga mengubah materi di sektor penjaga gawang. Terim memasukkan Volkan Babacan, yang bersinar bersama Basaksehir.

Babacan, 14 cap, adalah penjaga gawang paling berpengalaman di skuat Turki saat ini. Babacan paling berpeluang menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang setelah Terim tidak memanggil Volkan Demirel (Fenerbahce).

Di lini depan, Terim akan bergantung pada Cenk Tosun. Tosun baru saja mengantar Besiktas menjuarai liga Turki untuk kali pertama sejak 2009. Burak Yilmaz akan menjadi ban serep Tosun meski ketajamannya menurun sejak bermain di Tiongkok bersama Beijing Guoan.

"Bermain di babak final mungkin bukan indikator kesuksesan untuk saya. Jika mungkin, kami ingin meraih pencapaian tertinggi," kata Terim soal targetnya di Prancis.

Tim nasional Turki tergabung di grup D. Di grup itu Turki tergabung dengan Spanyol, Kroasia, dan Republik Ceska. "Saya pikir kami berada di satu dari dua grup terkuat, namun kami bisa jadi kuda hitam bagi siapa saja dan kami akan bermain tanpa rasa takut," ujar Terim.