Dito Arif Berharap Kongres Luar Biasa Pulihkan Nama Persema Malang
Pasalnya sejak dicoret dari PSSI, Persema tidak bisa lagi ikut kompetisi profesional. Akibatnya Persema pun jadi vakum hingga saat ini
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pencabutan sanksi oleh FIFA dan Menpora Imam Nachrawi terhadap PSSI disambut baik oleh CEO Persema Malang, Dito Arif.
"Dengan pencabutan oleh Menpora dan FIFA itu, kami berpeluang untuk kembali berlaga di kompetisi resmi yang digelar PSSI. Untuk mewujudkannya, kami berharap PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Pada KLB nanti, nama Persema bisa kembali dimasukan ke dalam anggota PSSI dan kembali berlaga di kompetisi resmi," kata Dito kepada Harian Super Ball, kemarin.
Dito memang sedang berusaha memutihkan status Persema di PSSI. Dito berharap KLB nanti bisa memulihkan nama Bledeg Biru, julukan Persema, dan bisa kembali mengikuti kompetisi yang digelar oleh PSSI.
Pasalnya sejak dicoret dari PSSI, Persema tidak bisa lagi ikut kompetisi profesional. Akibatnya Persema pun jadi vakum hingga saat ini.
Persema dicoret keanggotaannya dari PSSI karena pada pertengahan 2010 pindah ke kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI). Sebelumnya Persema berlaga di Liga Super Indonesia (LSI).
"Kami pindah ke LPI, karena penyelenggaraan LSI bermasalah, seperti ada permainan skor, wasit mudah dibayar dan praktik-praktik mafia lainnya. Namun akibatnya kami dikenakan sanksi saat PSSI menggelar Kongres di Bali. Namun status kami diputihkan kembali pada Kongres PSSI di Jakarta pada 2011. Tetapi kami kembali disanksi dengan dicoret keanggotaannya oleh PSSI pada 2012, saat PSSI dikuasai oleh kubu La Nyalla Mattaliti cs. Oleh karena itu, kami berharap segera digelar KLB, karena sudah berkomunikasi dengan Menpora dan Presiden Jokowi terkait nasib Persema. Menpora sudah meminta agar KLB membahas dan mengakomodir status Persema dan enam klub lain yang bermasalah," jelas Dito.
Sambil menunggu pemutihan statusnya di PSSI, Dito telah mulai membentuk tim.
"Kami sudah mulai membentuk tim dengan mengumpulkan 18 pemain asal Persema untuk memulai latihan yang dipimpin oleh pelatih Iwan Setiawan. Seluruh pemain sudah mulai berlatih sebanyak dua kali satu minggu. Bahkan untuk pemanasan jelang kompetisi resmi, Persema akan menggelar pertandingan segitiga bersama Arema Indonesia dan Persewangi Banyuwangi. Kami sedang membicarakan waktu pelaksanaanya," ujar Dito.
Dito mengucapkan, meski dalam status disanksi, pihaknya tetap memiliki semangat tinggi untuk kembali bertanding.
"Kabar pencabutan sanksi dari FIFA dan Menpora meningkatkan semangat kami untuk kembali berlaga. Dengan bermaterikan pemain asli Malang, kami menunjukkan Persema masih eksis dan masih akan berjuang untuk diakui kembali ke dalam federasi. Kami memiliki hak untuk bertanding di kompetisi resmi," ucap Dito.
Saat ini Persema diarsiteki Iwan Setiawan yang merupakan mantan pemain Arema dan Persebaya.
Di dalam tim ada beberapa pemain yang cukup dikenal seperti Jericho Christiantoko, Dodi Iswanto, Adi Gunawan, Yusuf Jafar, Tara, Arifin, Rendy, Heri Ismawan, Rudy, Chandra Gunawan, Rahmad, Haris, Septian Ogek, Rio, Iqbal, Uci, dan Rian.
"Bagi kami adalah diakui dulu oleh PSSI. Tidak masalah kalau kami harus bertanding di Divisi Utama. Kami tidak menuntut bisa tampil di Liga Super Indonesia (LSI). Yang terpenting bagi kami adalah pengakuan keanggotaan Persema oleh PSSI. Itu menjadi modal bagi kami untuk melangkah ke depan. Kami ingin kembali memberikan prestasi kepada masyarakat Malang melalui Persema," tutur Dito.