Ultras Gresik Minta Operator Liga Tegas Soal Bentrok Berdarah
Dilansir dari akun Facebook Persegres, kejadian tersebut berawal dari di depan Sektor 4 di mana Ultras Gresik berdiri.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Kejadian tidak sportif terjadi pada pertandingan Persegres Gresik melawan PS TNI pada Minggu (22/5/2016) di Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik.
Pada pertandingan itu, tepatnya menit kedua babak pertama, terjadi kerusuhan antara suporter Persegres, Ultras Gresik dengan suporter PS TNI.
Dilansir dari akun Facebook Persegres, kejadian tersebut berawal dari di depan Sektor 4 di mana Ultras Gresik berdiri.
Sedikitnya 51 suporter Ultras harus dirawat di rumah sakit, 29 dirawat di RS Petrokimia dan 22 di RS Ibnu Sina Gresik.
Sementara dari kubu suporter PS TNI ada 2 orang yang mengalami luka.
Kejadian ini membuat Ketua Ultras Gresik, Muharom, berduka atas pengalaman pahit yang diterima oleh teman-temannya.
Muharom dan jajarannya berharap untuk PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi Indonesia Soccer Championship A 2016 harus bersikap tegas.
Mengingat, yang mengalami luka robek di bagian kepala ternyata masih berusia di bawah umur.
"Kejadian ini harus menjadi evaluasi serius dari pemerintah, PT GTS, maupun PSSI, sebab hal demikian tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di kota-kota lain," ucap Muharom.