Van Gaal Hanya Sukses Lakukan Regenerasi Setan Merah
Sebelum pengumuman resmi dirilis klub, sejumlah media di Inggris telah membocorkan manuver Setan Merah terkait nasib sang pelatih.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Berakhir sudah petualangan Louis van Gaal di Liga Inggris. Seperti diprediksi sejak jauh-jauh hari, manajer asal Belanda itu akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai manajer Manchester United (MU).
Van Gaal dipecat dua hari setelah mempersembahkan gelar Piala FA untuk klub berjuluk Setan Merah tersebut. Kegagalan MU lolos ke Liga Champions musim depan, diyakini menjadi faktor utama pelatih berusia 64 tahun itu akhirnya didepak dari posisinya.
Sebelum pengumuman resmi dirilis klub, sejumlah media di Inggris telah membocorkan manuver Setan Merah terkait nasib sang pelatih.
Namun pengumuman resmi baru dikeluarkan Wakil Presiden Klub, Ed Woodward, melalui situs klub, Senin (23/5) siang waktu setempat, atau Selasa (24/5) dini hari waktu Indonesia.
"Kami ingin berterima kasih kepada Louis van Gaal dan stafnya atas kerja sama luar biasa selama dua tahun yang berujung penyamaan rekor 12 gelar Piala FA," kata Woodward.
"Dia mewarisi kami beberapa pemain muda yang dia percaya untuk tampil di level tertinggi. Semua orang di klub ini mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," lanjut pria 44 tahun itu.
Sebagai manajer, Van Gaal dianggap gagal menangani MU sepanjang dua musim, meski ia dibekali dana yang jumlahnya luar biasa. Selama dua musim menjadi manajer di Old Trafford, Van Gaal menghabiskan lebih dari 250 juta poundsterling atau setara Rp 4,92 triliun untuk membeli pemain. Ini menjadi rekor belanja bagi MU sepanjang sejarah klub itu berdiri.
Pemain paling mahal yang pernah ia datangkan adalah Angel Di Maria. Didatangkan dari Real Madrid di awal era kepelatihan van Gaal, dengan banderol 59,7 juta Pounds, jumlah itu menjadi rekor transfer termahal klub di Liga Inggris. Namun berselang satu tahun setelahnya, pemain Argentina itu dijual lagi ke Paris Saint Germain dengan harga 16 juta Pounds karena tak mampu beradaptasi.
Pemain lainnya yang juga dibeli dengan harga mahal namun dianggap gagal adalah Memphis Depay, yang didatangkan dengan mahar 25 juta Pounds dari PSV Eindhoven.
Van Gaal memang sempat mengingatkan publik di Old Trafford bahwa pemain 21 tahun itu membutuhkan waktu beradaptasi. Namun di paruh musim kedua, nama Depay benar-benar hilang dari peredaran. Van Gaal bahkan tidak membawanya untuk menjalani partai final Piala FA melawan Crystal Palace, akhir pekan lalu.
Pemain lain yang direkrut Van Gaal adalah Ander Herrera, Luke Shaw, Marcos Rojo, Daley Blind, Victor Valdes, Matteo Darmian, Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin, Sergio Romero, dan Anthony Martial.
Dari sederet pemain itu, hanya Martial, Blind, dan Darmian yang bisa dianggap sedikit sukses. Martial kini menjelma menjadi salah satu tumpuan di lini depan MU, sementara Blind dan Darmian menjadi benteng pertahanan yang kokoh seandainya tak diganggu cedera.
Namun, seperti dikatakan Woodward, Van Gaal tak sepenuhnya gagal. Di sisi lain, pelatih asal Belanda itu tetap sukses mempertahankan salah satu ciri khas dalam kariernya, yakni menciptakan regenerasi pemain. Tradisi yang sudah dimulainya sejak melatih Ajax Amsterdam.
Paddy McNair, Timothy Fosu-Mensah, Jesse Lingard, Andreas Pereira, Cameron Borthwick-Jackson, dan Marcus Rashford, adalah sejumlah pemain muda yang kini mulai mencuat ke permukaan dan mendapat tempat di tim senior MU di bawah asuhan Van Gaal.