Pemerintah AS Keluarkan Travel Warning ke Prancis
Kementerian Luar Negeri AS juga kerap mengeluarkan travel warning, terakhir imbauan kepada warga AS untuk bepergian ke Korea utara.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Stadion-stadion tempat penyelenggaraan pertandingan Piala Eropa 2016 berpotensi menjadi sasaran serangan teror.
Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan travel warning untuk para warga negaranya yang akan menyaksikan Piala Eropa 2016 di Prancis.
Travel warning ini dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat, Selasa (1/6) lalu. Dalam travel warning tersebut pemerintah Amerika Serikat mengimbau warga negaranya untuk mewaspadai tempat-tempat yang berpotensi menjadi sasaran serangan teroris. Di antaranya fan zone, taman, dan stadion.
"Kami meningatkan warga negara AS terhadap risiko potensial serangan teroris di Eropa, menyasar acara-acara besar, daerah wisata, restoran, pusat komersial, dan transportasi," bunyi laporan dikutip dari The Independent.
Peringatan itu juga menyinggung festival Hari Anak Muda Sedunia yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik di Krakow, Polandia.
Festival itu berlangsung selama lima hari sejak 25 Juli. Pemerintah AS menganggap kegiatan itu bisa memancing gangguan keamanan.
Kementerian Dalam Negeri AS rutin mengeluarkan travel warning. Kementerian Luar Negeri AS juga kerap mengeluarkan travel warning, terakhir imbauan kepada warga AS untuk bepergian ke Korea utara.
"Prancis akan menggelar Piala Eropa dari 10 Juni-10 Juli. Stadion-stadion Piala Eropa, fan zone, dan tempat-tempat hiburan yang menyiarkan turnamen di Prancis dan seluruh Eropa menjadi target potensial teroris," bunyi imbauan tersebut.
Pihak Prancis juga mewaspadai potensi aksi hoolignaisme di sejumlah titik. Pertandingan-pertandingan yang sudah diidentifikasi berpotensi menimbulkan pertikaian antarsuporter adalah Inggris melawan Jerman dan Rusia melawan Wales.
Sebanyak 24 tim berpartisipasi di Piala Eropa, sekitar 2,5 juta pendukung, mayoritas dari luar negeri, akan berkumpul di Prancis untuk menyaksikan Piala Eropa 2016. Pemerintah Prancis juga mewaspadai kemungkinan serangan teroris, termasuk oleh ISIS.
"Kami tahu ISIS sedang merencanakan serangan lain dan Prancis adalah targetnya," ujar Patrick Calvar, Kepala Intelijen Prancis, kepada Komite Pertahanan Parlemen Prancis baru-baru ini.
Patrick Calvar tidak menyinggung Piala Eropa secara khusus. Calvar menambahkan Kepolisian Prancis mungkin akan berhadapan dengan jenis serangan yang baru, yaitu pemasangan alat-alat peledak di kerumunan orang.
"Untuk menciptakan kepanikan. Pertanyaannya, ketika ancaman itu datang, itu bukan jika, namun kapan dan di mana," imbuh Calvar. (Tribunnews/deo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.