Del Bosque Harus Tepat Tentukan Ujung Tombak Matador
Del Bosque sendiri beralasan dirinya mengistirahatkan Morata agar penyerang Juventus itu bisa beristirahat sebelum laga kontra Rep.Ceko.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Selain menentukan siapa yang akan berdiri di bawah mistar gawang tim asuhannya kala menghadapi Republik Ceko di laga perdana Grup D Piala Eropa 2016, pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque juga harus memikirkan siapa yang menjadi ujung tombak tim Matador pada laga di Stadion Municipal, Toulouse, Senin (13/6).
Kekalahan 0-1 Spanyol dari Georgia pada laga ujicoba sebelum Piala Eropa, pekan lalu, menjadi peringatan bagi Del Bosque bahwa ia harus mencari formula tepat untuk lini depan timnya. "Hasil ujicoba itu memang mengecewakan. Kami tidak bermain buruk, tapi kami sulit menembus pertahanan lawan," kata Del Bosque seperti dilansir Goal.
Pada laga di Stadion Coliseum Alfonso Pérez itu Del Bosque yang biasa memainkan pola 4-3-3, mengubah formasi timnya menjadi 4-5-1. Dengan formasi ini ia menempatkan Aritz Aduriz sebagai ujung tombak di lini depan.
Sementara Alvaro Morata yang mencetak dua gol kala Spanyol menghancurkan Korea Selatan 6-1 kali ini tak dimainkan. Nyatanya Aduriz yang musim lalu mencetak 20 gol bersama Athletic Bilbao di Liga Spanyol tak mampu berkutik menembus pertahanan Georgia.
Del Bosque sendiri beralasan dirinya mengistirahatkan Morata agar penyerang Juventus itu bisa beristirahat sebelum laga kontra Rep.Ceko.
"Saya memutuskan tak memainkan Morata. Jadi dia akan berada dalam performa terbaik di laga menghadapi Rep.Ceko," kata Del Bosque. "Kami harus fokus ke depan dan bersiap menerima tantangan yang ada di Piala Eropa," imbuhnya seperti dikutip Marca.
Morata sendiri memastikan kondisinya sudah fit 100 persen menghadapi laga kontra Republik Ceko malam nanti. "Saya merasa sangat baik. Rasa sakit sudah hilang, dan saya tidak bermain di laga persahabatan terakhir (lawan Georgia) agar kondisinya lebih baik," ujar Morata seperti dikutip Soccerway. "Jika pelatih memutuskan saya main, saya akan siap bermain melawan Republik Ceko," sambung pemilik 9 caps dan tiga gol bersama 'Tim Matador' itu.
Di turnamen kali ini lini depan memang dinilai banyak pengamat sebagai titik lemah Spanyol. Absennya penyerang berkualitas, menjadi pekerjaan rumah Del Bosque.
Keputusannya tak memanggil penyerang Diego Costa serta memasukkan pemain muda Lucas Vazquez cukup kontroversial dan bisa berbuah blunder.
Bahkan Paco Alcacer yang menjadi top scorer Spanyol di babak kualifikasi juga tak dipanggil Selain Aduriz, Morata, dan Vazquez, Del Bosque justru memanggil penyerang Celta Vigo, Nolito.
Terlepas dari siapa yang akan dimainkan di laga kali ini, ‘tanduk-tanduk’ tim Matador itu harus berusaha keras mencari cara membobol gawang Republik Ceko yang dikawal kiper kawakan Petr Cech. Berbeda dengan Spanyol yang dipenuhi deretan pemain bintang, Rep Ceko tak berbekal banyak pemain bintang. Praktis, hanya Petr Cech yang bisa dibilang sebagai bintang di skuat asuhan Pavel Vrba itu.
Namun demikian, tim Eropa tengah itu tak bisa diremehkan. Kekuatan Rep Ceko terletak pada permainan keras dan stamina para pemainnya. Para pemain tim ini memang dikenal tak segan melakukan kontak fisik keras dan memiliki stamina yahud.
Petr Cech sendiri mengatakan bahwa dengan status sebagai juara bertahan dan deretan bintang yang bertebaran, Spanyol layak diunggulkan. Namun demikian, penjaga gawang Arsenal itu mengatakan bahwa pengalaman dirinya juga bisa digunakan untuk menggempur serangan Spanyol.
“Kami sadar Ceko bukan tim favorit. Jika anda melihat skuat Spanyol, Anda melihat nama besar dengan kualitas dan talenta yang hebat,” ujar Cech kepada Marca.
“Tetapi saya memiliki banyak pengalaman menghadapi partai besar. Saya berharap kami bisa sedikit beruntung mendapatkan kemenangan pada partai pertama,” tambah penjaga gawang berusia 34 tahun itu.