Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

GH Sutedjo: Buat Apa PSSI Lakukan Presentasi Jika Akhirnya Alfred Riedl yang Jadi Pelatih

Ketua Umum Persijatim, Gatot Haryo Sutedjo mengkritisi penunjukan Alfred Riedl sebagai pelatih tim nasional senior Indonesia terkesan dipaksakan.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in GH Sutedjo: Buat Apa PSSI Lakukan Presentasi Jika Akhirnya Alfred Riedl yang Jadi Pelatih
ist
GH Sutedjo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persijatim, Gatot Haryo Sutedjo mengkritisi penunjukan Alfred Riedl sebagai pelatih tim nasional senior Indonesia terkesan dipaksakan.

"Itu membuktikan PSSI tidak profesional. Buat apa dibentuk tim panelis jika pada akhirnya PSSI sudah memiliki calon," ungkapnya.

Menurutnya, itu sama saja membuang buang waktu.

"Mengapa tidak dari awal saja diumumkan. Kasihan pelatih-pelatih lain yang sudah datang dan meluangkan waktu untuk melakukan presentasi," tukasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, PSSI telah menyeleksi dua pelatih lokal Rahmad Darmawan dan Nil Maizar melalui Komite Teknik dan Pengembangan PSSI. Bahkan kedua pelatih sudah menjalani tes kepatutan dan kelayakan.

Tapi, entah mengapa sosok Riedl yang dipilih. Tentu saja penunjukkan ini menjadi tanda tanya bagi insan sepak bola Indonesia.

"Memang penunjukan pelatih itu wewenang mereka. Tapi, ini membuktikan kalau mereka tidak paham dengan persoalan timnas saat ini. Mereka tidak kreatif, masih terpaku pada Riedl.Atau mungkin ada hal lain yang disembunyikan sebagai alasan Mereka," terangnya.

BERITA REKOMENDASI

Dia berharap semoga di kepengurusan pendatang tidak terjadi hal seperti ini.

Tedjo memberi masukan PSSI kedepan setelah KLB harus melibatkan Asosiasi Pelatih Sepakbola Indonesia (APSI) dalam menentukan calon-calon Pelatih Timnas PSSI. Menurutnya, APSI bisa dijadikan Mitra sebagai Anggota PSSI.

Tedjo yang juga Ketua APSI mengatakan para Pelatih Sepak Bola Nasional untuk masa datang bisa meningkatkan Ilmu Kepelatihannya agar dapat bersaing dengan Pelatih Asing.

"Untuk itulah setelah KLB nanti orang yang duduk di Badan Timnas PSSI harus orang yang tepat.Agar dpt membuat konsep yang konprehenship utk Pembinaan dan Pembentukan Timnas PSSI baik Junior maupun Senior, sehingga ada jenjang bagi para pemain Junior yang akan masuk ke Timnas Senior," jelasnya.

Lain daripada itu pembentukan Tim Talent Scouting di 34 Provinsi (Asprov PSSI) harus dibentuk, ini gunanya untuk mendapatkan pemain-pemain sepak Bola yang mempunyai talenta, teknik sepakbola yang baik untuk mengisi skuat Timnas junior dan senior.


Yang lebih penting lagi lanjut Tedjo, kompetisi junior harus berjalan, kompetisi amatir harus berjalan, kompetisi profesional harus berjalan dan dengan konsep Konprehenship, holistik, integral.

Memberikan ruang kepada Pemerintah untuk terlibat langsung dalam pembinaan sepakbola nasional tanpa harus melanggar statuta FIFA.

"Ini semua harus dijalankan oleh tim yang kuat sehingga soliditas, sinergi, dan kinerja organisasi PSSI bisa berjalan sampai dengan berakhirnya masa bakti Pengurus PSSI yang akan datang. Para Voter dapat memberikan kontribusi masukan ke pengurus PSSI masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan kompetisi junior, senior, amatir, profesional," urainya.

Jenjang pembinaan usia muda harus berkesinambungan secara rutin dijalankan Kompetisinya oleh Pengcab PSSI dan Asprov PSSI diseluruh Indonesia, ini semua pasti membutuhkan anggaran dan orang-orang kridebel yang menjalankan, untuk itu pemerintah harus dilibatkan karena pemerintah yang punya Infrastruktur stadion, keamanan, dan fasilitas lainnya, sehingga harus ada sinergi yang kuat antar PSSI, pemerintah, dan stakeholder sepakbola nasional secara keseluruhan. Jika ini bisa berjalan seiring sejalan insha Allah sepakbola Indonesia bisa masuk 5 besar asia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo
10
6
3
1
16
6
10
21
2
Persebaya
10
6
3
1
9
5
4
21
3
Persib
10
5
5
0
18
8
10
20
4
Bali United
10
6
2
2
16
8
8
20
5
PSM Makasar
10
4
5
1
13
6
7
17
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas