David Alaba Pilih Austria Meski Berketuruna Nigeria-Filipina
Ayah Alaba adalah seorang pangeran dari Nigeria, yang menikahi bekas ratu kecantikan Filipina.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sejak debutnya di Bayern Muenchen pada 2010, David Alaba kini berkembang menjadi salah satu gelandang hebat di Eropa.
Bukan hanya punya peran vital di Bayern, Alaba juga merupakan andalan kesebelasan negaranya. Memiliki darah Nigeria dan Filipina, Alaba justru bermain untuk Austria yang kini menjadi tempat tinggal keluarganya.
Ayah Alaba adalah seorang pangeran dari Nigeria, yang menikahi bekas ratu kecantikan Filipina.
Alaba besar dan tinggal di Ibu Kota Austria, Wina. Ia kemudian hijrah ke Jerman pada usia remaja. Karena bergabung dengan tim muda Bayern, Alaba mesti meninggalkan tempat tinggalnya dan hijrah ke Bavaria.
"Saya saat ini sudah berusia 23 tahun. Saya pikir ke depannya saya harus lebih berhati-hati menentukan langkah," ujar Alaba kepada ESPN FC.
"Tempat di mana saya akan bermain di waktu yang akan datang harus ditentukan dengan matang. Saya sudah memutuskan bahwa saya akan terus bertahan di Bayern. Saya sangat sadar dan lega akan keputusan tersebut. Mereka adalah salah satu klub terbesar di dunia," imbuhnya.
Alaba berujar, apa yang terjadi di klubnya tidak bisa dibandingkan dengan keadaan yang terjadi di timnas.
"Saya pikir kedua hal tersebut bukan sesuatu yang bisa dibandingkan. Di Bayern ada standar yang dipasang sangat tinggi, dan kami para pemain tahu bagaimana cara menangani hal tersebut. Kami hidup dalam tekanan setiap hari. Tapi ketika bermain untuk timnas, seluruh negara memiliki harapan besar setiap Anda bermain," tuturnya
"Saya ingin seluruh negara merasakan euforia ketika kami bermain. Tapi kami harus tetap fokus dan tidak terlalu banyak pikiran. Tujuan kami adalah untuk meraih awalan yang positif, lalu selanjutnya akan mengikuti," tambah Alaba.
Alaba punya pengaruh tiga budaya. Sifat Nigeria dalam diri David, menurut George Alaba, ayahnya, adalah ambisi dan kemauan besarnya untuk sukses.
Disiplin yang Alaba miliki sangat Austria, sedangkan pengaruh Filipina dari sang ibu, Gina, membuat David melakukan segala hal dengan indah.
Tanpa pernah bermain untuk kesebelasan utama klub Austria Wien, Alaba kemudian bergabung dengan Bayern Muenchen pada 2008. Ia bermain untuk kesebelasan U-17, U-19, dan Bayern II, sebelum naik ke kesebelasan utama pada 2010.
Alaba yang memecahkan rekor pemain termuda yang pernah tampil untuk kesebelasan utama Bayern pada usia 17 tahun tujuh bulan delapan hari, sempat dipinjamkan ke TSG Hoffenheim sepanjang putaran kedua musim 2010-2011.
Sepulangnya dari Hoffenheim, Alaba menjadi andalan Bayern. Tak peduli siapa pelatih kepalanya, David selalu menjadi pemain utama, terutama di era kepelatihan Pep Guardiola.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.