Pendukung Timnas Spanyol Kurang Kreatif
Tak ada nyanyian, tak ada tarian, tak ada keseruan. Suasana makin kering karena tak terlihat pula ada pendukung dari tim Republik Ceko.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Status Spanyol di Piala Eropa ini memang juara bertahan. Tapi para pendukungnya sepertinya masih malu-malu untuk tampil ekspresif.
Itulah suasana yang terlihat di area fan zone di Champ de Mars, Paris, saat sekitar 200 pendukung Spanyol menonton tim kesayangannya berlaga melawan Republik Ceko.
Sepanjang laga berlangsung, para fan Matador tampak terlalu tenang, dan duduk atau berdiri sendiri-sendiri. Mereka khidmat menonton laga lewat layar raksasa. Hanya sesekali saja berteriak saat ada momen seru terjadi. Selebihnya mereka terdiam menyimak jalannya pertandingan.
Tak ada nyanyian, tak ada tarian, tak ada keseruan. Suasana makin kering karena tak terlihat pula ada pendukung dari tim Republik Ceko. Justru yang meramaikan suasana adalah sejumlah kecil pendukung dari Jerman.
Meski tim kesayangan mereka tak main kemarin, tapi mereka menonton duel Matador kontra Republik Ceko dengan penuh semangat. Mereka meneriakkan yel-yel mendukung Spanyol, sambil berjalan berpegangan pundak teman, membentuk seperti kereta api, mengitari area fan zone.
Pendukung Spanyol baru bertindak agak ekspresif saat Gerard Pique membobol gawang kiper Republik Ceko, Petr Cech, di menit-menit akhir pertandingan yang membawa kemenangan tim Matador 1-0. Mereka ramai-ramai berteriak lantang, dan berjingkrak-jingkrak. “Kami tetap yang terbaik, kami yang terbaik,” teriak seorang pendukung La Furia Roja.
Ekspresi berbeda diperlihatkan para pendukung Republik Irlandia dan pedukung Swedia yang berlaga setelahnya.
Sejak sebelum pertandingan, ribuan pendukung kedua kesebelasan sudah tumplek memenuhi area fan zone. Mereka bernyanyi lantang penuh semangat sembari menari-nari. Suasana sangat meriah. Laga itu sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1.