Diskualifikasi Menanti Rusia
Peluang Timnas Rusia untuk didiskualifikasi UEFA dari putaran final Piala Eropa 2016, semakin besar.
TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Peluang Timnas Rusia untuk didiskualifikasi UEFA dari putaran final Piala Eropa 2016, semakin besar.
Penyebabnya adalah kembali tak santunnya sikap suporter Rusia, dalam pertandingan melawan slovakia. Di stadion, mereka menyalakan flare saat laga berlangsung.
Sebelumnya, usai bentrok anarkis dengan suporter Inggris, UEFA menangguhkan suspensi bagi Rusia dari turnamen, dengan memberikan syarat terhadap suporternya.
Para suporter Rusia dilarang kembali menimbulkan gangguan dalam kerumunan, penggunaan kembang api/flare, dan perilaku rasis di dalam stadion selama pertandingan berlangsung.
Namun, para suporternya justru tidak mengindahkannya, dan malah terus melakukan pelanggaran.
Persoalan kemudian semakin dalam, masuk ke ranah politik.
Duta Besar Prancis di Moskow dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia, terkait kritik atas pengamanan Piala Eropa 2016.
"Memicu lebih lanjut sentimen anti-Rusia bisa memperburuk secara signifikan suasana hubungan Rusia-Prancis," begitu pernyataan Kemenlu Rusia.
Sebelumnya, dalam pidato di parlemen Moskow, Menlu Rusia Sergei Lavrov memprotes aksi polisi yang menangkap 43 pendukung Rusia akibat kerusuhan dalam pertandingan Rusia-Inggris di Marseille, Sabtu (11/6).
Lavrov juga mengatakan bahwa perilaku pendukung Rusia itu karena diprovokasi pendukung negara lain.
Lavrov mengatakan, secara umum perilaku sejumlah pendukung Rusia memang tidak bisa diterima, seperti membawa obor api ke dalam stadion. Namun, dia mengeluh karena kekerasan oleh pihak lainnya diabaikan.
"Kita tidak bisa menutup mata dengan aksi provokasi yang tidak bisa diterima oleh para pendukung negara lain. Anda mungkin melihat gambar di TV ketika bendera Rusia diinjak-injak," tambahnya, merujuk pada pendukung Inggris yang menginjak bendera Rusia.
Dia juga memprotes upaya polisi Prancis yang menghentikan bus yang membawa pendukung Rusia.
Pemanggilan Duta Besar Jean-Maurice Ripert dilakukan tak lama setelah pidato Lavrov di parlemen Rusia di Moskow.
Pihak berwenang Prancis juga akan mengusir empat pendukung Rusia yang ditangkap di Lille, tempat pertandingan ketika Rusia dikalahkan Slovakia 1-2. (pen)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.