Supir Ini Berteriak Girang ketika Admir Mehmedi Mencetak Gol
Sopir itu memang kakak Admir Mehmedi, yang bernama Arsim Mehmedi. Pekerjaannya adalah sopir bus umum di Winthertur
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Gol Admir Mehmedi menyelamatkan Timnas Swiss dari kekalahan, saat mereka harus menghadapi Rumania di laga kedua Grup Euro 2016.
Padahal sebelum gol Mehmedi, Swiss sudah tertinggal 0-1. Maka tak mengherankan jika Mehmedi dipuja-puja bak pahlawan.
Saat Mehmedi mencetak gol di menit 57 pertandingan itu, penumpang bus di Winthertur, sebuah kota di Swiss terkaget-kaget, karena sopir bus yang mereka tumpangi mendadak berteriak sangat keras. Langsung saja mereka bertanya kepada sopir tersebut.
"Adik saya mencetak gol bagi Swiss di Euro," jawab sopir tersebut.
Sopir itu memang kakak Admir Mehmedi, yang bernama Arsim Mehmedi. Pekerjaannya adalah sopir bus umum di Winthertur.
"Para penumpang langsung mengucapkan selamat, dan mereka ikut merayakan gol bersama saya," kata Arsim, sebagaimana diansir Blick.
Arsim adalah pemuja Admir Mehmedi. Dia selalu berusaha hadir di stadion setiap adiknya bermain, terutama di ajang bergengsi seperti Euro.
Dia pun sempat mendukung sang adik, dengan datang langsung ke Stade Bollaert Deleis, Lille, saat Swiss menghadapi Albania. Hanya saja kemudian bosnya di perusahaan bus meneleponnya.
"Arsim, saya tak bisa memberi kamu cuti lagi untuk pertandingan lawan Rumania. Kamu harus masuk kerja," kata Arsim menirukan kata-kata sang bos. Maka pria berusia 31 tahun ini pun menempuh jarak 750 kilometer untuk pulang ke Winthertur.
Awalnya Arsim berharap bisa menyaksikan pertandingan kontra Rumania lewat TV. Sayangnya dia harus bekerja di saat pertandingan itu berlangsung.
Maka Arsim pun membekali diri dengan radio dan telepon supaya bisa mengikuti pertandingan itu.
"Pokoknya saya berusaha sebisa mungkin mengikuti laga itu," katanya.
Pada pukul 19.15 , Arsim sedang berada di perhentian terakhir di Rosenberg ketika dia mendengar sorak-sorai di radio bahwa Swiss mencetak gol.
Begitu mendengar nama adiknya disebut, tanpa sadar dia langsung teriak kegirangan.
Admir dan Arsim berbeda usia 6 tahun, namun mereka sangat dekat satu sama lain.
"Dia yang selalu melindungi saya," kata Admir.
Setiap hari mereka berbicara di telepon, karena saat ini Admir tinggal di Leverkusen, sejak dia bergabung dengan Bayer Leverkusen.
Bukan sesuatu yang aneh jika ada 10 panggilan tak terjawab dari Arsim di ponsel Admir setiap hari.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Minggu (19/6/2016)