Xherdan Shaqiri Kunci Serangan Swiss ke Prancis
Dengan mengandalkan uniti dan soliditas, Swiss bisa mematahkan trend negatif tak pernah menang dalam enam laga terakhir melawan Les Bleus
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Xherdan Shaqiri tetap menjadi kunci serangan Swiss yang berpeluang mempermalukan tuan rumah Prancis di laga pamungkas Grup A Euro 2016, dini hari nanti.
Penampilan Shaqiri pada laga terakhir melawan Rumania sangat buruk, jauh dari penampilan perdana ketika mengalahkan Albania 1-0.
Faktor kebugaran karena cedera menjadi penyebab utamanya.
Bersama Valon Behrami yang sama-sama merumput di Liga Inggris (Watford), Shaqiri masih jadi andalan Swiss untuk menggempur Prancis di laga terakhir Grup A.
Shaqiri yang menempati posisi ideal winger kanan akan menghadapi bek Les Bleus yang paling berpengalaman, Patrice Evra, jika bek milik Juventus ini tidak diistirahatkan.
Di posisi ini, ia juga akan bentrok dengan winger tuan rumah yang tengah naik daun, Dimitri Payet. Pemain West Ham binaan Slaven Bilic ini menjadi bintang di dua laga melawan Rumania dan Albania. Bintang Payet tengah bersinar terang.
Dengan mengandalkan uniti dan soliditas, Swiss bisa mematahkan trend negatif tak pernah menang dalam enam laga terakhir melawan Les Bleus.
Saatnya bagi Shaqiri untuk unjuk gigi memainkan peran pasukan harakiri yang siap mati. Pemain Stoke City ini juga berpeluang mengulang kejayaannya di Piala Dunia 2014 yang tampil begitu dominan.
Menang berarti menjadi jawara grup. Kalah pun masih berpeluang lolos melalui jalur peringkat ketiga terbaik. Satu-satunya tim yang pasti angkat kopor di grup ini adalah Albania.
"Kami tak gentar menghadapi Prancis. Kami sanggup bikin susah Prancis. Ini peluang terbaik. Menjadi juara grup memudahkan kami di fase gugur," kata Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic.
Prancis masih dihinggapi penyakit gol lamban yang tercipta di injury time. Tiga dari empat gol Les Bleus tercipta selepas menit ke-89, termasuk gol terakhir dari Payet menit ke-90+6 ke gawang Albania.
Dua kemenangan atas Rumania dan Albania belum memuaskan Pelatih Prancis, Didier Deschamps. Lini serang Les Bleus belum setajam yang diharapkan. Payet dan Paul Pogba dkk belum padu benar.
"Pogba seharusnya sudah menemukan momentum. Dia bermain penuh imajinasi. Swiss bisa menjadi sasaran empuk Pogba. Dia pewaris Michel Platini dan Zinedine Zidane," kata pengulas sepak bola Vincent Duluc kepada L'Equipe.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Minggu (19/6/2016)