Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Media Spanyo Rilis Bintang Terburuk Piala Eropa 2016

"Kita hanya membawa dia saja ke lapangan, tanpa dirinya berkontribusi apa-apa. Selama babak pertama, Inggris hanya bermain dengan 10 pemain,"

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Media Spanyo Rilis Bintang Terburuk Piala Eropa 2016
Squawka
Penyerang Timnas Jerman, Thomas Muller mendapat pengawalan ketat pemain Polandia. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah UEFA merilis Best XI atau Tim Terbaik Piala Eropa 2016, media ternama Spanyol, Marca menyusul merilis Worst XI alias Tim Terburuk di Piala Eropa tahun ini. Mereka yang masuk dalam tim ini adalah bintang-bintang yang diharapkan bersinar, namun justru tampil di bawah ekspektasi.

Sejatinya jika melihat komposisi Worst XI ini, kita bisa melihat talenta luar biasa dari pemain tersebut. Namun entah mengapa, turnamen Piala Eropa 2016 ini bagaikan kutukan untuk para bintang-bintang lapangan hijau tersebut.

Sejumlah nama tenar masuk dalam tim ini, termasuk penyerang Jerman, Thomas Müller (Jerman), dan tiga bintang Inggris. Sementara jika melihat asal klub, Bayern München menjadi penyumbang terbanyak dengan tiga pemain.

Berbeda dengan UEFA yang memakai formasi 4-2-3-1 saat menyusun tim terbaik, Marca memilih formasi 3-4-3 dalam menyusun tim terburuk ini. Di posisi penjaga gawang, kiper Inggris, Joe Hart terpilih sebagai yang terburuk di antara kiper lain. Penampilannya mengecewakan, terutama saat kebobolan oleh tendangan bebas Gareth Bale di babak penyisihan, dan kesalahannya saat melawan Islandia di babak 16 besar, menjadikan kiper Manchester City itu sebagai penjaga gawang terburuk.

Di depan Hart ada tiga bek yang terpilih untuk menemaninya. Juanfran (Spanyol), Sergio Ramos (Spanyol), dan David Alaba (Austria). Juanfran dan Ramos dinilia berperan atas kekalahan Spanyol dari Kroasia di laga terakhir grup D, dan saat disingkirkan Italia di babak 16 besar.

Ramos yang menyandang ban kapten setelah pelatih Vicente del Bosque memutuskan mencadangkan Iker Casillas, dinilai gagal mengemban tugas tersebut. Ia gagal mengeksekusi penalti krusial saat melawan Kroasia, sebelum gawang David de Gea kebobolan dua gol pada menit akhir. Padahal, jika eksekusi penalti itu sukses, Spanyol akan menjadi juara Grup D dan tak bakal bertemu Italia di perdelapan final.

Saat melawan Italia Ramos juga kesulitan mengadang pergerakan Graziano Pelle. Spanyol akhirnya tersingkir di babak 16 besar setelah menyerah 0-2 dari Gli Azzurri.

Berita Rekomendasi

Sementara Alaba yang merupakan bintang utama di timnasnya, tak memberikan apa pun sehingga Austria yang merupakan juara grup di kualifikasi, terseok di peringkat terbawah Grup F.

Di lini tengah, empat gelandang yang dinilai tampil buruk dan tak sesuai ekspektasi adalah Thomas Müller, Arda Turan (Turki), Paul Pogba (Prancis), dan Raheem Sterling (Inggris).

Müller di turnamen kali ini ia sebenarnya bermain di setiap laga Jerman sebagai pemain inti. Namun ia tak mampu mencetak satu gol pun. Müller bukannya tak terlibat dalam serangan Jerman. Ia tercatat sebagai penyerang dengan total sentuhan bola di area lawan terbanyak di Piala Eropa dengan 44 kali. Nilai ini bahkan lebih tinggi ketimbang penyerang Prancis, Antoine Griezmann (39 kali) atau Nani (38) dari tim Portugal yang bermain di partai final.

Müller juga menjadi pemain Jerman dengan rataan tembakan per pertandingan terbanyak sebanyak 3,3 kali per laga. Hanya saja, tak ada tembakannya yang efektif untuk menguji kiper lawan. Catatan Müller ini 'disempurnakan' dengan kegagalannya ketika menjadi algojo dalam drama adu penalti di perempat final melawan Italia. Bola sepakannya mampu diantispasi oleh Gianluigi Buffon.

Sementara itu Turan yang diharapkan bisa membantu Turki, justru sempat ‘mogok main‘ karena diejek penggemar sendiri. Begitu pula dengan Pogba yang digadang-gadang akan menggunakan turnamen Piala Eropa 2016 untuk menaikkan harganya di bursa transfer, justru melempem. Dari tujuh penampilan, pemain Juventus itu hanya menyumbang satu gol dan nihil assist.

Raheem Sterling tak berbeda jauh. Pemain yang dibeli Manchester City dari Liverpool dengan harga 49 juta pounds itu dinilai tidak punya visi ketika Inggris butuh pertolongan. Saking kesalnya melihat penampilan pemain 21 tahun itu, fans Inggris sempat membentuk sebuah penggalangan dana untuk membelikan tiket pulang ke Inggris untuk pemain keturunan Jamaika tersebut lebih awal.

"Kita hanya membawa dia saja ke lapangan, tanpa dirinya berkontribusi apa-apa. Selama babak pertama, Inggris hanya bermain dengan 10 pemain," sindir  Alan Shearer saat Inggris ditahan imbang tanpa gol oleh Slovakia di penyisihan grup B.

Seperti halnya Sterling, Harry Kane yang tampil gemilang bersama Tottenham Hotspur musim lalu, justru merasakan turnamen ini bagaikan neraka untuknya. Tak satupun gol atau assist yang lahir dari pemain yang musim lalu menjadi top scorer Liga Premier Inggris itu.

Begitu pula Robert Lewandowski yang jadi dewa di Bundesliga, hanya mampu mencetak satu gol di turnamen kali ini. Terakhir, Zlatan Ibrahimovic yang musim lalu mencetak 38 gol dari 31 laga bersama PSG di Ligue 1, juga tak mampu mencetak gol maupun assist. Alhasil, langkah Swedia terhenti di penyisihan grup, dan Ibra akhirnya memutuskan pensiun dari timnas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
11
9
1
1
21
6
15
28
2
Man. City
11
7
2
2
22
13
9
23
3
Chelsea
11
5
4
2
21
13
8
19
4
Arsenal
11
5
4
2
18
12
6
19
5
Nottm Forest
11
5
4
2
15
10
5
19
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas